Pejabat Ini Paling Dibenci Rakyat China Gegara Tukang Korupsi

5 hours ago 3

Jakarta,  CNBC Indonesia - China dikenal sebagai salah satu negara yang sangat tegas dalam menangani kasus korupsi. Negeri Tirai Bambu tidak segan menjatuhkan hukuman mati kepada para pelaku korupsi sebagai bentuk efek jera. Bahkan setelah pelaku meninggal dunia, segala hal yang berkaitan dengannya dikenang dengan celaan dan hinaan.

Salah satu kisah yang mencerminkan hal ini adalah kasus seorang pejabat bernama Qin Hui. Dia dikenal melakukan tindakan korupsi, dan ratusan tahun setelah kematiannya namanya masih menjadi sasaran cemooh publik hingga harum sebagai pejabat paling dibenci di China. 

Qin Hui merupakan Menteri Kekaisaran sejak tahun 1131 di masa Dinasti Song (960-1279 M). Jabatan ini memberinya kekuasaan besar atas wilayah China bagian selatan, termasuk wewenang mengatur bidang ekonomi, politik, hingga militer. 

Sayang, Qin Hui tak menjalankan amanah dengan baik. Dia memanfaatkan jabatan untuk mengutamakan kepentingan pribadi dan memperkaya diri sendiri. Dalam kasus kepegawaian, misalnya, dia kerap menempatkan orang-orang terdekatnya di struktur pemerintahan. Meskipun mereka tidak memiliki kompetensi memadai. 

Mengutip riset Dynastic China: An Elementary History (2014), Qin Hui melakukan ini supaya kepentingan pribadinya, terutama soal finansial, bisa terwujud. Para pejabat suruhan Qin Hui banyak membuat perjanjian dengan negara asing demi mendapat imbalan.

Dari sini, imbalan tersebut mengalir ke kantong Qin Hui dan kroninya. Singkat cerita, tindakan Qin Hui sama seperti menjual negara demi hasrat dan ambisi perseorangan. Selain terlibat korupsi finansial, Qin Hui juga dikenal sebagai sosok pengkhianat. 

Mengutip Britannica, pada 27 Januari 1142 dia terbukti mengeksekusi Jenderal Yue Fei. Yue Fei merupakan panglima perang paling dihormati masyarakat China. Sebab, di tangan Yue Fei, wilayah China bisa bertambah dan sektor pertahanan makin kuat.

Masyarakat pun hendak menjadikannya sebagai pahlawan dan disebut-sebut akan menempati jabatan strategis. Sayang, kehendak itu tak terwujud sebab Qin Hui keburu menghabisi jenderal tersebut. Qin Hui tak ingin posisi dan kekuasaannya jatuh ke tangan orang lain. 

Masyarakat sudah mengetahui bahwa Menteri Kekaisaran Qin Hui menyalahgunakan kekuasaan. Namun, mereka tak bisa berbuat banyak karena Qin Hui selalu lolos dari hukuman semasa hidup. Malah, dia menunjukkan sikap hidup mewah tanpa ada rasa bersalah. Barulah ketika wafat tahun 1155, kemarahan rakyat benar-benar meledak. 

Sebagai bentuk pelampiasan, rakyat menciptakan patung bermuka Qin Hui sebagai sarana untuk melampiaskan kekesalan dan amarah. Makanya, patung tersebut sering rusak karena berulangkali ditendang, diludahi, dan dilakukan tindakan anarki lain. Lalu, ketika diperbaiki, patung tersebut tak lama lagi rusak karena dilakukan hal serupa. 

Lebih jauh lagi, Qin Hui juga dijadikan simbol penciptaan makanan Cakwe. Camilan ini disimbolkan sebagai tubuh Qin Hui yang digoreng dalam minyak panas lalu dimakan sebagai simbol kekesalan. Semua itu membuat masyarakat membayangkan menghukum menteri pengkhianat dan korup tersebut. Mengutip South China Morning Post, patung Qin Hui sampai sekarang masih menjadi sarana kekesalan masyarakat, sekalipun kejadiannya sudah berlangsung ribuan tahun lalu. 


(mfa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Lirik Prospek Bisnis Produk Perawatan Rambut Lokal Go Global

Next Article Ternyata Korupsi di RI Ada dari Jaman Nenek Moyang, di Kerajaan Ini

Read Entire Article
| | | |