Jakarta, CNBC Indonesia - Kemampuan mengelola toko daring semakin menjadi faktor penentu bagi pelaku UMKM di zaman persaingan digital ini. Banyak pengusaha kecil mengaku omzet mereka baru meningkat setelah memahami teknik optimasi produk, konten, dan strategi pemasaran berbasis data, di mana kemampuan yang mereka pelajari didapat melalui pelatihan daring di Kampus UMKM Shopee.
Dede, pelaku UMKM dari Lampung salah satunya. Selama bertahun-tahun usahanya stagnan, hingga ia mengikuti kelas digital dan mempelajari cara menyajikan deskripsi, foto, dan konten yang lebih meyakinkan pembeli. Pelatihan ini, kata ia, membantu memperbaiki tampilan toko hingga menembus pasar luar negeri.
"Dulu penjualan saya tidak bergerak sama sekali. Setelah belajar optimasi toko, baru terasa perubahannya. Bahkan ada pesanan dari luar negeri," ujarnya saat berdiskusi Kampus UMKM secara hybrid Startup Hub Kementerian UMKM, pada Selasa (18/11/2025).
Cerita serupa datang dari Jendi, peserta dari Malang yang menekankan pentingnya merapikan toko sebelum memasang iklan. Menurutnya, langkah ini membuat penjualan lebih stabil dan margin terjaga.
"Sebelum beriklan, saya optimasi dulu foto, nama produk, dan deskripsinya. Dampaknya besar ke penjualan. Bahkan margin masih bisa 100%," katanya.
Deputy Director of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira menyampaikan, Kampus UMKM Shopee telah melatih jutaan pelaku usaha sejak 2021. Tahun ini, sedikitnya 28 ribu UMKM telah mengikuti pelatihan, sementara secara keseluruhan program telah menjangkau 514 kota dan kabupaten.
Shopee kini menambah Kampus UMKM Shopee Kelas Online Edisi 10 Tahun berisi 10 kelas pelatihan dengan modul yang diperbarui, termasuk materi berbasis AI yang disesuaikan dengan kebutuhan UMKM masa kini. Semua kelas tersedia gratis.
"Kami percaya ketika UMKM punya akses pada ilmu dan teknologi, mereka bisa tumbuh lebih cepat dan menembus pasar global," ujar Radynal dalam peluncuran Kampus UMKM online sekaligus peringatan 10 tahun Shopee Indonesia.
Ia juga menambahkan, pelatihan daring memungkinkan UMKM dari daerah terpencil tetap belajar. Bahkan, ada desa yang baru mendapat listrik enam bulan lalu, tetapi warganya tetap mengikuti kelas digital dengan penuh antusias.
Sementara itu Pemerintah RI menilai program semacam ini semakin penting di tengah ketatnya persaingan dengan produk impor murah. Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian Koperasi dan UKM, Temmy Satya Permana menegaskan, tantangan UMKM saat ini bukan lagi sekadar onboarding ke platform digital, melainkan bagaimana mereka bisa bertahan dan mengembangkan usaha. Ia meminta pelatihan yang diberikan platform e-commerce memiliki dampak nyata terhadap pendapatan para pelaku usaha.
"Sekarang pertanyaannya adalah, alumni pelatihan ini sudah diukur atau belum before-after pendapatannya? Apakah ada perkembangan dari usaha mereka?" ujarnya.
Di sisi lain, Temmy mengingatkan, pelatihan UMKM harus dibarengi dengan ekosistem yang sehat. Pemerintah menyoroti masuknya produk impor murah yang membuat UMKM kesulitan bersaing.
Ia jug mengapresiasi langkah platform yang menurunkan puluhan ribu akun penjual pakaian impor ilegal, namun menegaskan pentingnya penandaan yang jelas agar konsumen bisa membedakan produk lokal dan impor.
"Persaingan sekarang sangat ketat, baik online maupun offline. Kita dorong UMKM menghasilkan produk berkualitas, tapi juga perlu ekosistem yang adil," katanya.
Di ulang tahunnya yang ke-10, Shopee menggandeng Kementerian Koperasi/UMKM menyatakan komitmen untuk memperluas pengembangan kapasitas pelaku usaha lewat pelatihan digital berkelanjutan. Pemerintah berharap dampak pelatihan dapat diukur lebih sistematis sehingga UMKM benar-benar terbantu dalam meningkatkan omzet dan daya saing.
Bagi para peserta, manfaat pelatihan tidak hanya soal pengetahuan teknis, tetapi juga perubahan cara berpikir dalam menghadapi pasar digital yang semakin kompetitif.
"Semangat belajarnya luar biasa. Mereka hanya butuh akses ke ilmu yang tepat agar bisa tumbuh," ujar Radynal.































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5319082/original/060228700_1755504247-pspr.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5292881/original/016928800_1753267680-WhatsApp_Image_2025-07-23_at_17.02.21.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5290440/original/054693900_1753109793-20250721AA_Piala_AFF_U-23_Indonesia_U-23_Vs_Malaysia-19.JPG)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5255125/original/011605200_1750149296-_Timnas_Indonesia_U-23_-_Jens_Raven__Dony_Tri_Pamungkas__Kdek_Arel_Priyatna__background_Gerald_Vanenburg_copy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5295668/original/003518200_1753490643-vie_2.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5294962/original/091757100_1753426328-SnapInsta.to_523144936_1283178553162979_2047566670970110161_n.jpg)

:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5290442/original/095610800_1753109794-20250721AA_Piala_AFF_U-23_Indonesia_U-23_Vs_Malaysia-03.JPG)
