Pengamat: Jangan Indra Sjafri Melulu, Banyak Pelatih Potensial dan Fresh untuk Tangani Timnas Indonesia

7 hours ago 1

Bola.com, Jakarta - Indra Sjafri menjadi sorotan seiring gagalnya Timnas Indonesia U-22 di arena SEA Games 2025 Thailand. Berstatus juara bertahan, tim Garuda Muda justru langsung tersingkir di babak penyisihan.

Rafael Struick dan kawan-kawan menelan kekalahan 0-1 dari Filipina dan menang 3-1 atas Myanmar. Timnas Indonesia U-22 finis sebagai runner-up Grup C dengan nilai tiga, di bawah Filipina yang menjadi juara grup dan berhak tampil di semifinal.

Timnas Indonesia U-22 gagal bersaing dengan Malaysia U-22 untuk memperebutkan tiket semifinal dari jalur runner-up terbaik. Kedua tim sama-sama mengoleksi tiga poin maupun selisih gol +1. Namun Malaysia U-22 unggul dalam produktivitas gol yakni 4, berbanding 3 milik Indonesia.

Sosok Indra Sjafri pun menjadi perbincangan setelah hasil jeblok di SEA Games kali ini. Pelatih berusia 62 tahun itu telah mempersembahkan prestasi apik bagi Timnas Indonesia khususnya di kelompok umur.

Prestasi di kelas Asia Tenggara atau ASEAN memang lebih melekat pada diri Indra Sjafri. Trofi juara Piala AFF U-19, hingga medali emas SEA Games berhasil ia persembahkan untuk Timnas Indonesia.

Laporan Langsung SEA Games 2025 Thailand
Muhammad Adi Yaksa dan Bagaskara Lazuardi
(Grafis by Bayu Setiadi)

Nikmati sajian liputan SEA Games 2025 di Bola.com langsung dari Thailand. Yuk merapat, klik tautan ini.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Ada Masanya

Banyak yang menganggap era Indra Sjafri berakhir, sudah saatnya beralih ke pelatih-pelatih generasi penerusnya. Seperti yang diungkapkan pengamat sepak bola nasional sekaligus mantan penggawa Timnas Indonesia, Agung Setyabudi.

Ia tidak meragukan Indra Sjafri sebagai sosok pelatih yang punya ilmu sepak bola nan mumpuni. Hanya saja semua ada masanya. Indonesia sudah punya segudang pelatih penerusnya yang bisa dijadikan opsi.

"Indra Sjafri sepertinya perlu pegang klub dulu, begitu juga para asistennya. Indonesia itu banyak pelatih-pelatih lokal generasi baru yang bagus-bagus, Nova Arianto juga bagus hingga promosi ke level U-20 sekarang. Banyak dari mereka sudah punya Lisensi AFC yang perlu dikasih kesempatan,"

Suasana Baru

Menurut kapten Timnas Indonesia di Piala Asia 2004 itu, diperlukan penyegaran pelatih. PSSI disebutnya perlu kembali turun mencari pelatih-pelatih muda di kompetisi profesional, yang punya kelebihan dalam persaingan di level klub.

Sebagian besar pelatih lokal Indonesia banyak memimpin klub dalam persaingan Pegadaian Liga 2, mengingat di BRI Liga 1 sangat didominasi pelatih asing. Stefan Keeltjes misalnya yang sedang meracik tim Kendal Tornado FC, tim promosi yang kini bisa bersaing di Grup B.

"Jadi ya jangan Indra Sjafri terus, masih banyak pelatih lokal kita yang potensial seperti di Liga 2. Ini bisa jadi PR PSSI, untuk memberi kesempatan ke mereka pelatih-pelatih yang ilmunya masih fresh," tandasnya.

Permintaan Maaf

Indra Sjafri meminta maaf terhadap pencapaian di SEA Games 2025. Selain itu, arsitek berusia 61 tahun tersebut mengaku bertanggung jawab.

"Pertama Timnas Indonesia U-22 tidak lolos dari penyisihan grup," ujar Indra Sjafri di mixed zone 700th Anniversary Stadium usai laga versus Myanmar.

"Secara teknis memang yang paling bertanggung jawab adalah saya," tutur pemberi medali emas kepada Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025 itu.

Indra Sjafri baru menjadi pelatih Timnas Indonesia U-22 pada September 2025 meski sebelumnya sempat dipecat dari arsitek timnas U-20 pada awal tahun ini.

"Jadi saya mohon maaf kepada semua masyarakat Indonesia dan secara teknis saya ulangi sekali lagi, ini tanggung jawab saya," ucap Indra Sjafri.

Read Entire Article
| | | |