Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya punya catatan impresif saat bersua Persija Jakarta. Sejak 2018, kedua tim telah berjumpa sebanyak 14 pertandingan di semua ajang. Hasilnya, Tim Bajul Ijo memenangi sebanyak lima di antaranya.
Persija tercatat hanya menang dua kali, lalu sebanyak tujuh laga lainnya berakhir sama kuat. Catatan statistik ini menjadi modal penting Persebaya yang akan kembali berjumpa dengan Tim Macan Kemayoran.
Duel klasik itu akan tersaji memasuki pekan kesembilan BRI Super League 2025/2026 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (18/10/2025) malam WIB.
Kendati demikian, pelatih Persebaya Surabaya, Eduardo Perez, memilih cuek dengan fakta timnya memiliki rekor unggul head-to-head atas Persija Jakarta.
“Saya selalu mengatakan hal yang sama, saya tidak percaya statistik. Kami pernah tidak menang melawan Semen Padang, tetapi akhirnya menang. Saya tidak suka statistik,” ungkap Perez.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Persija Punya Modal Apik
Persija datang dengan hasil cukup apik dalam tujuh laga sebelumnya. Di bawah komando pelatih asal Brasil, Mauricio Souza, mereka berusaha mempertahankan reputasi sebagai tim papan atas.
Satu di antara pemain yang menjadi sorotan adalah Maxwell, penyerang asing Persija, yang disebut-sebut sangat konsisten dalam mencetak gol dan membantu tim di berbagai fase. Souza menyebutnya sebagai pemain yang sangat penting dalam skema serangan timnya.
Selain Maxwell, Gustavo Franca menjadi nama lain yang patut diperhitungkan. Pemain asal Brasil tersebut berposisi sebagai gelandang serang dan memiliki kreativitas serta visi bermain yang bagus.
Tak Percaya Statistik
Di lini tengah, Persija juga diperkuat pemain seperti Fabio Calonego, gelandang bertahan asal Brasil. Karakter permainan defensif seperti dia menjadi penting saat menghadapi tim dengan tekanan tinggi seperti Persebaya.
Dari sektor lokal, Rayhan Hannan menjadi andalan muda Persija. Pemuda berbakat tersebut mulai mendapat kesempatan reguler sebagai winger atau gelandang serang, dan terpilih sebagai sosok yang bisa menjadi jembatan antar generasi.
“Saya suka dengan catatan statistik dan lainnya, tetapi setiap tahun berbeda, dengan skuad dan pelatih yang berbeda pula. Saya tidak percaya statistik. Yang pasti kami punya laga berat dan semoga kami menikmati pertandingan dengan banyak suporter nantinya,” ujar Perez.
Punya Waktu yang Panjang
Catatan performa Persija tak sepenuhnya mulus. Setelah awal musim yang cukup gemilang, mereka dalam dua pertandingan terakhir gagal meraih kemenangan. Ini menunjukkan meski skuad mereka kuat, tetapi tak begitu saja mudah memetik kemenangan.
Seluruh klub BRI Super League sempat libur selama lebih dari dua pekan karena FIFA Matchday. Persebaya Surabaya memiliki waktu yang cukup mengamankan poin penuh dalam laga kandang kontra Persija ini.