PGE Perkuat Transformasi Energi Bersih di Seluruh Wilayah Operasi

2 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mempertegas posisinya sebagai motor penggerak transisi energi bersih dan penguat ekosistem panas bumi nasional. Mengusung tema "Empowering The Green Acceleration", PGE berkomitmen penuh pada inovasi, kolaborasi, dan pemberdayaan komunitas lokal.

Langkah tersebut menjadi bagian dari visi besar PGE, yakni menyambut satu abad pengembangan panas bumi Indonesia di tahun 2026 dengan kontribusi yang lebih besar dan berdampak. Untuk itu, Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Edwil Suzandi menegaskan, perusahaan tidak hanya mencapai target operasional, tetapi juga menciptakan target baru dengan ambisi Beyond Electricity.

"Kami memimpin transformasi energi, memastikan panas bumi berekspansi dan memberdayakan seluruh lapisan masyarakat. Peluncuran Groundbreaking Pilot Project Green Hydrogen di Ulubelu September lalu adalah bukti nyata bahwa kami mendobrak batas pemanfaatan panas bumi. Menatap ke depan, kami akan mengukuhkan dan mempercepat konsistensi ini, menjadikan momentum bersejarah 100 tahun pengembangan panas bumi Indonesia pada tahun 2026 sebagai landasan untuk dominasi energi hijau di masa depan," ujar Edwil dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (18/12/2025).

Dia menambahkan, di usia PGE ke-19 akselerasi pemanfaatan panas bumi terus dilakukan melalui berbagai proyek strategis. Beberapa diantaranya seperti beroperasinya Lumut Balai Unit 2, dimulainya eksplorasi PLTP Gunung Tiga, hingga sinergi bersama PLN Indonesia Power dalam percepatan pengembangan 19 proyek eksisting dengan total kapasitas 530 megawatt (MW). Inisiatif-inisiatif tersebut mencerminkan komitmen PGE dalam memastikan panas bumi memberikan kontribusi yang lebih besar bagi ketahanan energi nasional.

Saat ini, PGE mengelola kapasitas terpasang sebesar 727 MW dari enam wilayah operasi dan tengah mengembangkan proyek-proyek baru seperti PLTP Hululais Unit 1 & 2 (110 MW) serta inisiatif co-generation dengan kapasitas 230 MW. PGE juga menargetkan kapasitas terpasang mencapai 1 gigawatt (GW) dalam 2-3 tahun mendatang dan 1,8 GW pada 2033, serta telah mengidentifikasi tambahan potensi panas bumi sebesar 3 GW dari 10 WKP yang dikelola secara mandiri.

Seiring percepatan transformasi tersebut, PGE memastikan perjalanan menuju energi bersih tetap sejalan dengan komitmen sosial Perseroan. Melalui program PGE Berbagi, yang menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-19, PGE menyalurkan bantuan kepada anak-anak yatim dan kelompok rentan sebagai wujud kepedulian dan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Pada tahun ini, PGE Kantor Pusat menyalurkan 50 paket perlengkapan sekolah kepada Yayasan Al-Kahfi pada 4 Desember 2025, sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar sekaligus mendorong masa depan yang lebih baik bagi para penerima manfaat.

Sementara itu, Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Ahmad Yani menyatakan, semangat berbagi adalah bagian integral dari keberlanjutan operasional PGE.

"PGE tumbuh bersama masyarakat. Karena itu, setiap langkah transformasi energi yang kami lakukan harus membawa manfaat langsung bagi komunitas di sekitar kami. Program PGE Berbagi memastikan bahwa keberlanjutan energi selalu berjalan beriringan dengan keberlanjutan sosial," ungkap Ahmad Yani.

Dengan inovasi, kolaborasi, dan kepedulian sosial sebagai fondasi, PGE melangkah ke usia ke-19 dengan tekad untuk menghadirkan energi bersih yang inklusif serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah operasinya.

(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
| | | |