Plus Minus Performa Timnas Indonesia U-17 saat Gasak Afganistan di Piala Asia U-17 2025: Gacor, tapi Masih Ada PR

1 week ago 22

Bola.com, Jakarta - Penampilan Timnas Indonesia U-17 saat menumbangkan Timnas Afganistan U-17 pada pertandingan terakhir Grup C Piala Asia U-17 menyajikan sejumlah catatan plus dan minus.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Prince Abdullah Al-Faisal Stadium, Jeddah, Jumat (11/4/2025) dini hari WIB itu, Timnas Indonesia U-17 berhasil mengalahkan Afganistan U-17 dengan skor 2-0.

Skuad Garuda Muda memang kesulitan mencetak gol sepanjang laga. Beruntung, ketika duel memasuki periode akhir babak kedua, mereka bisa menjebol gawang lawan lewat Fadly Alberto (90+4’) dan Zahaby Gholy (90+6’).

Meskipun berhasil menang pada laga ini, anak asuh Nova Arianto memiliki sejumlah catatan evaluasi yang harus diperbaiki, terutama untuk menatap babak perempat final. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.

Berita Video, komentar Nova Arianto terkait rotasi pemain setelah Timnas Indonesia U-17 berhasil lolos ke perempat final Piala Asia U-17

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Akurasi Operan Membaik

Perbedaan karakter serta kualitas Afganistan U-17 dengan dua lawan lainnya yang sudah dihadapi Timnas Indonesia U-17 pada fase penyisihan Grup C ini memang akhirnya terlihat dari catatan statistik.

Saat menghadapi Afganistan U-17 yang tak sekuat dua lawan sebelumnya, skuad Garuda Muda bisa bermain dengan lebih nyaman. Akurasi operan I Putu Panji dan kawan-kawan pun membaik.

Mereka bisa menghasilkan 82,3% akurasi operan, dibandingkan Afganistan yang mengukir 81,6%. Catatan ini lebih baik dari dua laga sebelumnya saat menghadapi Korea Selatan (67,9%) dan Yaman (71,1%).

Pertahanan Masih Kukuh

Skuad asuhan Nova Arianto juga masih bisa menjaga area pertahanannya dengan baik meskipun turun dengan komposisi berbeda. Dari tiga nama yang jadi starter, hanya I Putu Panji saja yang masuk kategori pemain inti.

Namun, mereka bisa melakukan total 25 kali tekel dengan akurasi keberhasilan mencapai 68%. Jumlah sapuan yang diukir para pemain bertahan Timnas Indonesia U-17 juga mencapai 16 clearances sepanjang laga.

Afganistan juga sebetulnya banyak menghadirkan ancaman karena bisa melepaskan 23 kali tembakan. Namun, dari semua itu, 14 di antaranya dilepaskan dari luar kotak penalti dan hanya lima saja yang mengarah ke gawang.

Beruntung, kiper Timnas Indonesia U-17, Dafa Al Gasemi, masih bisa menjaga konsistensinya. Semua shots on target yang diukir oleh kubu lawan bisa diantisipasi dengan baik oleh kiper andalan skuad Garuda Muda itu.

Minim Akurasi Tembakan

Timnas Indonesia U-17 masih memperlihatkan banyak pekerjaan rumah jika berbicara soal efektivitasnya dalam memaksimalkan peluang. Sepanjang laga, skuad Garuda Asia tercatat bisa melepaskan 13 tembakan.

Sayangnya, tak banyak upaya Evandra Florasta dan kawan-kawan yang bisa mengarah ke gawang. Dari semua upaya tersebut, hanya ada dua tembakan saja yang bisa menghasilkan shots on target

Catatan ini menunjukkan minimnya akurasi para pemain dalam mengeksekusi peluang di depan gawang. Apalagi, 11 tembakan di antaranya sebetulnya dilepaskan dari dalam kotak penalti. Artinya, persentase akurasinya hanya menyentuh 15,4%.

Kualitas Pemain Pengganti Belum Maksimal

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, memutuskan merotasi sebagian besar pemain intinya saat melawan Afghanistan. Hanya ada empat nama starter yang dipertahankan. Sisanya merupakan pemain yang biasa jadi penghuni bangku cadangan.

Jika dibandingkan, kualitas para pelapis ini masih begitu jomplang dengan amunisi inti. Terbukti, di lini depan, efektivitas serangan jadi lebih hidup ketika amunisi utamanya diturunkan Nova Arianto pada babak kedua.

Meskipun demikian, rotasi ini sangat penting untuk mengistirahatkan pemain dalam jadwal yang padat. Namun, yang menjadi PR ialah pemain pelapis masih harus mengejar kualitasnya agar tak jomplang dengan amunisi utama.

Read Entire Article
| | | |