Foto Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
02 May 2025 05:09

Anak Palestina Osama Al-Reqep (5) terbaring di ranjang di Rumah Sakit Nasser tempat ia menerima perawatan, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan. (REUTERS/Hatem Khaled)

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan, jumlah anak-anak yang meninggal akibat kelaparan dan dehidrasi terus bertambah. Kini, jumlahnya mencapai ratusan anak. (REUTERS/Mahmoud Issa)

Para dokter di Jalur Gaza utara telah memberikan peringatan ketika mereka mencoba merawat bayi dan anak kecil yang menderita kekurangan gizi akut di bangsal rumah sakit dengan persediaan yang sangat terbatas. (REUTERS/Dawoud Abu Alkas)

Kantor Media Pemerintah Gaza menuduh Israel memperburuk penderitaan anak-anak Palestina melalui genosida dan blokade yang sedang berlangsung, menggunakan kelaparan sebagai senjata perang “sistematis” di daerah kantong tersebut. (REUTERS/Hatem Khaled)

Penutupan terus-menerus penyeberangan perbatasan telah menyebabkan penurunan kondisi kesehatan yang sangat parah, terutama di kalangan anak-anak. (REUTERS/Hatem Khaled)

Situasi tersebut telah menyebabkan malnutrisi akut yang meluas yang memengaruhi lebih dari 65.000 anak yang dirawat di rumah sakit dari 1,1 juta orang yang menghadapi kelaparan setiap hari. (REUTERS/Mahmoud Issa)

Sejak Israel mengingkari gencatan senjata pada 18 Maret, Israel telah menewaskan dan melukai ribuan warga Palestina di seluruh Jalur Gaza melalui pemboman udara berdarah dan berkelanjutan. (REUTERS/Aziz Taher)