PT LIB Kirimkan Proposal Penambahan Kuota Pemain Asing di Liga 1: Jumlahnya Bisa 11!

Bola.com, Jakarta - PT Liga Indonesia Baru (LIB) merencanakan kebijakan yang menarik. Mereka telah mengirimkan proposal penambahan kuota pemain asing untuk Liga 1 2025/2026. 

Diketahui, untuk BRI Liga 1 2024/2025, setiap klub berhak mendaftarkan delapan pemain asing. Namun, hanya enam yang boleh bermain di lapangan.

Untuk Liga 1 2025/2026, PT LIB memberikan proposal penambahan kuota pemain asing. Setiap klub berhak mendaftarkan 11 pemain asing, tetapi hanya delapan yang bisa bermain di lapangan. 

Namun, keputusan itu tidak begitu saja bisa diambil oleh PT LIB. Mereka harus mendapatkan persetujuan dari Kongres PSSI. 

"Kalau yang musim depan, yang didaftarkan 11 yang dimainkan 8. Tapi tergantung PSSI yang memutuskan," ujar Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus di kantornya yang terletak di Jakarta, Kamis (15/5/2025). 

Berita video Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, bersyukur kick off Liga 2 2023/2024 berjalan lancar dan berharap lebih baik lagi hingga akhir musim.

Lebih jauh, PT LIB memiliki rencana yang cukup menarik, tetapi mungkin mengundang kontroversi. Yakni di musim Liga 12026/2027, bisa jadi klub peserta bisa memainkan 11 pemain asing yang mereka daftarkan dalam sebuah pertandingan.

Namun, Ferry Paulus tidak terlalu percaya diri proposal itu akan disetujui oleh PSSI. Tentu banyak pertimbangan lain yang mendasari hal itu.

"Kemudian untuk musim 2026/2027, 11-11 nya bisa main. Kalau feeling saya rasanya belum dipenuhi. Tapi apakah 8 didaftarkan dan 8-nya boleh main, saya belum punya feeling sampai ke sana," jelasnya. 

Ferry Paulus pun mencoba menjelaskan pertimbangan pihaknya mengajukan penambahan kuota penambahan pemain asing di Liga 1. Ferry ingin klub Indonesia bisa lebih bersaing di kompetisi antarklub Asia.

Sebab, dalam waktu dekat, kompetisi antarklub Asia juga akan membebaskan jumlah pemain asing di setiap klub. Artinya, ekspansi pemain asing berkualitas tentu akan semakin banyak.

"Mulai musim ini, kuota pemain asing di Asia sudah bebas. Berangkat dari itu, makanya kami buat proposalnya untuk tiga tahun ke depan. Setidaknya akhir Mei sudah ada keputusan," tegas Ferry Paulus.