Jakarta, CNBC Indonesia - Temu, raksasa e-commerce asal China yang menutup operasionalnya di Indonesia, kembali tersandung masalah. Markas besar Temu untuk kawasan Eropa di Dublin, Irlandia, digerebek regulator Uni Eropa terkait dugaan pelanggaran aturan subsidi asing.
Penggerebekan dilakukan secara mendadak pekan lalu tanpa pemberitahuan maupun publikasi lanjutan. Komisi Eropa mengonfirmasi bahwa inspeksi tersebut merupakan bagian dari penyelidikan atas potensi penggunaan subsidi pemerintah yang dianggap memberikan keunggulan kompetitif tidak wajar bagi Temu.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa komisi telah melakukan inspeksi mendadak di kantor sebuah perusahaan yang bergerak di sektor e-commerce di Uni Eropa, di bawah regulasi subsidi asing," kata juru bicara komisi, dikutip dari The Guardian, Jumat (12/12/2025).
Markas Temu berada di St Stephen's Green, kawasan elite di Dublin yang juga menjadi lokasi hotel bintang lima Shelbourne dan kantor Cantor Fitzgerald, perusahaan keuangan asal Amerika Serikat.
Pengawasan terhadap Temu semakin ketat seiring penyelidikan terpisah yang dibuka tahun lalu di bawah kerangka Digital Services Act (DSA) 2022. Pada tahap awal, regulator menemukan Temu belum melakukan upaya memadai untuk mencegah peredaran produk ilegal di platformnya yang memiliki sekitar 116 juta pengguna bulanan di kawasan tersebut.
Ketegangan perdagangan antara Uni Eropa dan Tiongkok juga menjadi latar belakang kasus ini. UE telah memperketat langkah pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan China, termasuk mengenakan tarif hingga 38% terhadap produsen mobil Tiongkok setelah investigasi panjang soal dugaan subsidi pemerintah.
Sementara itu, hubungan dagang UE-China menunjukkan ketidakseimbangan signifikan. Terbaru, data menunjukkan ekspor Tiongkok dalam 11 bulan pertama tahun ini melampaui impornya lebih dari US$1 triliun, dengan sebagian besar surplus berasal dari pengiriman ke pasar Eropa.
Temu sejauh ini belum memberikan komentar atas penggerebekan markasnya di Dublin. Namun perusahaan sebelumnya menegaskan komitmennya terhadap keamanan produk dan kepatuhan regulasi melalui sistem verifikasi penjual dan pemantauan proaktif.
Kasus ini semakin menambah daftar tantangan yang dihadapi Temu di berbagai negara, termasuk Indonesia, di mana perusahaan tersebut akhirnya tutup setelah menghadapi tekanan regulasi.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]






























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5319082/original/060228700_1755504247-pspr.jpg)


:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339916/original/010495200_1757135510-20250904AA_Timnas_Indonessia_Vs_China_Taipei-108.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339674/original/047240900_1757081733-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-08.JPG)








:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5310777/original/099498800_1754792417-527569707_18517708213000398_2665174359766286643_n.jpg)



