Jakarta, CNBC Indonesia - Dua gempa susulan dahsyat mengguncang Afghanistan timur dengan selisih 12 jam setelah Gempa berkekuatan M 6,2 mengguncang Afghanistan tenggara pada Kamis (4/9) waktu setempat.
Melansir Reuters, gempa susulan tersebut memicu kekhawatiran akan lebih banyak korban jiwa dan kerusakan pada hari Jumat di wilayah yang telah dilanda gempa bumi dan menewaskan sekitar 2.200 orang saat tim penyelamat berjuang melawan medan pegunungan dan cuaca buruk.
Para korban di wilayah rawan gempa tersebut berjuang keras untuk mendapatkan kebutuhan dasar sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa dan badan-badan lainnya memperingatkan akan kebutuhan mendesak akan dana, makanan, pasokan medis, dan tempat tinggal. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang mengupayakan dana sebesar US$4 juta.
Gempa susulan terbaru ini menyusul dua gempa bumi yang menghancurkan negara yang telah hancur akibat perang, kemiskinan, dan menyusutnya bantuan. Pemerintahan Taliban memperkirakan 2.205 korban tewas dan 3.640 korban luka hingga Kamis.
Ambulans mengangkut 13 orang yang terluka ke rumah sakit setelah gempa berkekuatan 6,2 skala Richter pada Kamis malam di Provinsi Nangarhar, dengan episentrum di Distrik Shiwa dekat perbatasan Pakistan, kata juru bicara kesehatan regional Naqibullah Rahimi.
Sepuluh orang dipulangkan setelah perawatan dan tiga orang dalam kondisi stabil, tambahnya. Seorang saksi mata Reuters mengatakan detail kerusakan masih dikumpulkan setelah gempa susulan terus-menerus terjadi di Nangarhar, berjarak sekitar 150 km (95 mil) dari Kabul.
Gempa bumi berkekuatan 5,4 magnitudo pada hari Jumat mengguncang wilayah tenggara pada kedalaman 10 km (6,2 mil), ungkap Pusat Penelitian Geosains Jerman (GFZ), hanya beberapa jam setelah gempa pada hari Kamis.
Dengan rumah-rumah yang sebagian besar dibangun dari batu bata kering, batu, dan kayu, beberapa keluarga lebih memilih untuk tinggal di tempat terbuka untuk melindungi diri dari guncangan, daripada kembali ke rumah.
Warga distrik Nurgal di Kunar telah meninggalkan rumah mereka untuk tinggal di tenda-tenda, di dataran tinggi di sekitarnya dekat sungai, atau di tempat terbuka, karena khawatir akan terjadi gempa susulan.
Batu dan tanah yang runtuh menghalangi akses ke beberapa desa yang terdampak parah, sehingga menghambat upaya penyelamatan dan bantuan, kata mereka.
Gempa bumi pertama minggu ini pada hari Minggu (31/8/2025), merupakan salah satu gempa paling mematikan di Afghanistan, mengakibatkan kerusakan dan kehancuran di provinsi Nangarhar dan Kunar ketika gempa terjadi pada kedalaman dangkal 10 km.
Gempa kedua berkekuatan 5,5 pada hari Selasa menyebabkan kepanikan dan mengganggu upaya penyelamatan karena menyebabkan batu-batu meluncur menuruni gunung dan memutus jalan menuju desa-desa di daerah terpencil.
Dua gempa awal meratakan desa-desa di kedua provinsi, menghancurkan lebih dari 6.700 rumah, dan petugas penyelamat mengevakuasi jenazah dari reruntuhan pada hari Kamis. Gempa bumi Afghanistan sebagian besar terjadi di pegunungan Hindu Kush, tempat bertemunya lempeng tektonik India dan Eurasia.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alert! Gempa M 6,0 Hantam Afghanistan, Kedalaman 8 Km