Jakarta -
Berusaha melengkapi fasilitas, sebuah restoran legendaris berujung diprotes pelanggannya. Gegara alasan ini mereka terpaksa mengubah restoran seperti semula.
Ketika mendapatkan perhatian yang tinggi dan antusiasme yang baik dari pelanggannya, tak heran jika sebuah bisnis tergiur melakukan ekspansi. Menambah fasilitas untuk para pelanggan menjadi cara terbaik yang ditawarkan.
Apalagi ketika sebuah restoran sudah berdiri selama puluhan tahun dan menjadi kebanggaan masyarakat di sekitarnya. Tetapi hal yang berbeda justru melanda sebuah restoran legendaris ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Restoran bernama Carmelo's dikabarkan oleh Bury Times (3/12) mendapat protes keras dari pelanggan setianya. Restoran yang berada di kawasan Tottington, Inggris awalnya berusaha melengkapi fasilitas yang mereka punya.
Gegara beri tambahan fasilitas bar, sebuah restoran legendaris diprotes pelanggan setianya. Foto: Bury Times
Adalah Carmelo Bilardi dan istrinya, Lisa, selaku pemilik yang kemudian menurunkan restoran tersebut kepada anaknya Domenica Bilardi dan Giuseppe. Setelah lima tahun mengambil alih restoran milik keluarga, ia melakukan sedikit perubahan yang awalnya bertujuan untuk memberi layanan tambahan kepada pelanggan.
Restoran tersebut membuka sebuah bar tambahan yang beroperasi hingga dini hari. Sepanjang malam hingga pukul 2 pagi, hiburan musik untuk pelanggan juga tak henti dimainkan.
Walaupun telah mengantongi izin resmi tetapi restoran ini justru langsung mendapat protes dari masyarakat di sekitarnya. Kehadiran bar tersebut dianggap oleh masyarakat sekitar mengganggu tatanan budaya yang telah lebih dahulu berlaku.
"Kami tidak pernah memiliki masalah dengan bar, selama ini semuanya berjalan positif, tetapi perlahan terasa perubahan suasana di area bar kami," ujar Domenica.
Hingga akhirnya pemiliknya memutuskan untuk mengembalikan operasional sebagaimana mestinya. Foto: Bury Times
Domenica yang mencoba melakukan pendekatan langsung menemukan akar masalah dari protes tersebut. Banyak pelanggan yang merupakan orang sekitar menolak untuk datang ke bar Carmelo's karena dianggap telah berubah dari restoran yang mereka kenal.
Begitu pula dengan suara musik yang terus berputar hingga dini hari. Mengingat lokasinya yang berada di Chapel Street ini dikelilingi oleh pemukiman yang notabenenya sepi.
Selama bertahun-tahun warga yang tinggal di sekitarnya seolah memiliki jam malam. Tidak pernah ada keributan atau kebisingan yang akan dilakukan sejak pagi hari.
Dampaknya penolakan tersebut membuat bar milik Carmelo's sepi pengunjung. Demi menyelamatkan bisnis dengan cepat baik Domenica maupun saudaranya akhirnya memutuskan untuk kembali pada gaya restoran yang asli.
(dfl/odi)