RI Eksportir Terbesar Ketiga Dunia untuk Bahan Baku Baja Ini

6 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia merupakan eksportir kokas terbesar ketiga di dunia, bahan baku ini digunakan sebagai salah satu komponen utama dalam proses produksi baja, khususnya pada teknologi blast furnace, yang digunakan secara luas di berbagai belahan dunia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2024 total ekspor kokas Indonesia mencapai 5,56 juta ton, hanya sedikit di bawah Polandia (5,88 juta ton) dan China (8,33 juta ton) yang mendominasi pasar global.

Namun secara global, harga kokas mengalami penurunan seiring dengan menurunnya harga bahan baku utama yaitu coking coal. Penurunan harga kokas tercatat lebih tajam dibandingkan coking coal, yang menyebabkan tekanan terhadap biaya produksi Kokas.

"Margin ekspor semakin menipis karena harga jual kokas tidak sebanding dengan biaya produksi dan bahan baku," jelas Ketua Asosiasi Pelaku Usaha Kokas Nusantara (APUKN) Elias Ginting di Jakarta, Kamis (17/7/2025).

Oleh karena itu, menurutnya industri kokas saat ini memerlukan dukungan nyata dari pemerintah, khususnya dalam hal kemudahan perizinan ekspor, serta pembinaan terkait tata kelola pabrik, termasuk aspek lingkungan. Hal ini menjadi penting mengingat beberapa produk samping industri kokas merupakan limbah B3, namun di sisi lain merupakan bahan baku penting bagi industri kimia dan manufaktur lainnya.

Dengan memiliki bahan baku kokas terbesar ketiga di dunia, maka ini bisa menjadi modal besar bagi pendapatan negara.

Perlu diketahui, Asosiasi Pelaku Usaha Kokas Nusantara (APUKN) baru resmi berdiri sejak awal 2025, dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM, dan telah melakukan inagurasi pada Mei 2025. Dalam jajaran kepengurusan APUKN, Muhdori Nur Yasin dinobatkan sebagai Dewan Pengawas.

"Kami berharap kehadiran APUKN dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendorong kebijakan yang berpihak pada industri, menjaga keberlanjutan lingkungan, serta memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok kokas global," ujar Elias.

APUKN hadir sebagai wadah resmi pelaku industri kokas di Indonesia, bertujuan memperkuat koordinasi antara pelaku usaha dan pemerintah. Apalagi kokas merupakan komponen utama dalam proses produksi baja.

Sebagai agen reduktor dan sumber panas, kokas berperan krusial dalam mengubah bijih besi menjadi besi cair sebelum diolah menjadi baja. Oleh karena itu, permintaan global terhadap kokas sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan industri baja, menjadikannya komoditas strategis dalam rantai pasok industri berat dunia.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Ekspor Batu Bara Pakai HBA

Read Entire Article
| | | |