Jakarta, CNBC Indonesia - Berinvestasi memang terlihat sederhana, tinggal pilih saham, beli, lalu tunggu naik.
Namun kenyataannya jauh lebih kompleks. Investasi tidak bisa dilakukan secara asal-asalan, karena setiap keputusan yang diambil memiliki konsekuensi langsung terhadap kondisi keuangan kita.
Banyak orang terjebak pada anggapan bahwa selama membeli saham yang sedang populer, keuntungan akan datang dengan sendirinya. Padahal, tanpa strategi yang matang dan pemahaman yang baik, investasi justru bisa berubah menjadi sumber kerugian besar.
Salah satu penyebab paling umum dari kegagalan investasi adalah FOMO (fear of missing out). Ketika melihat orang lain mendapatkan keuntungan cepat, sebagian investor pemula tergoda ikut-ikutan tanpa memeriksa terlebih dahulu apakah saham tersebut memang memiliki prospek yang solid.
Mereka lebih mengikuti euforia pasar ketimbang melakukan analisis yang terukur. Akibatnya, mereka membeli saham pada harga yang sudah terlalu tinggi, dan ketika sentimen pasar berubah sedikit saja, nilai investasi mereka langsung merosot tajam.
Lebih buruk lagi, banyak yang tidak memahami fundamental perusahaan yang mereka beli.
Padahal, fondasi utama dari investasi yang sehat adalah mengetahui apa yang kita miliki, bagaimana kondisi keuangan perusahaan, bagaimana prospek industrinya, bagaimana manajemen mengelola bisnis, serta seberapa besar risiko yang melekat di dalamnya. Tanpa pemahaman ini, keputusan investasi menjadi spekulatif, bukan strategis.
Kerugian besar biasanya terjadi ketika seseorang membeli saham hanya berdasarkan rumor, rekomendasi tanpa analisis, atau sekadar ikut tren. Ketika harga mulai turun, panik muncul, dan investor akhirnya menjual di waktu yang salah.
Alhasil, kerugian yang seharusnya bisa dihindari justru menjadi semakin besar. Sering kali pengalaman pahit ini membuat orang menyerah pada investasi, padahal masalahnya bukan pada pasarnya, melainkan pada cara mereka mengambil keputusan.
Investasi yang benar membutuhkan disiplin, kesabaran, dan pengetahuan. Investor perlu memahami tujuan keuangan mereka, menentukan profil risiko, melakukan diversifikasi, dan rutin mengevaluasi portofolio. Yang tak kalah penting, setiap keputusan harus berbasis analisis, bukan emosi. Dalam jangka panjang, pendekatan yang terukur dan rasional akan memberikan hasil yang lebih stabil dan menguntungkan dibandingkan mengikuti tren sesaat.
Deretan saham ini berhasil membuat investor boncos di sepanjang tahun ini.
Modal duadigit atau Rp10juta bisa menjadi 1 digit jika investor berinvestasi di 10 saham tersebut.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5319082/original/060228700_1755504247-pspr.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5285579/original/071930200_1752717808-ChatGPT_Image_Jul_16__2025__11_01_37_AM.jpg)

:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5244173/original/074731200_1749138686-20250605BL_Timnas_Indonesia_Vs_China_Kualifikasi_Piala_Dunia_2026-23.JPG)


:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/4898393/original/053288100_1721642600-20240722AA_Piala_Presiden_2024_Persis_Solo_Vs_PSM_Makssar-5.JPG)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5290440/original/054693900_1753109793-20250721AA_Piala_AFF_U-23_Indonesia_U-23_Vs_Malaysia-19.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5292881/original/016928800_1753267680-WhatsApp_Image_2025-07-23_at_17.02.21.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/4896038/original/084684500_1721382890-20240719AA_Pembukaan_Piala_Presiden_Persib_Vs_PSM-14.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5289104/original/019007300_1753020520-WhatsApp_Image_2025-07-20_at_7.39.14_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5295668/original/003518200_1753490643-vie_2.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3957361/original/093030200_1646815485-Persebaya_Surabaya_-_Ernando_Ari_dan_Koko_Ari_Araya.jpg)