Sinyal Perang Dagang Berakhir Makin Jelas, AS-Iran Buat Investor Cemas

1 day ago 6
  • Pasar keuangan Indonesia ditutup beragam, IHSG melemah sementara rupiah menguat
  • Wall Street ditutup beragam setelah data inflasi AS keluar
  • Data inflasi AS, pembicaraan dagang AS vs China serta data ekonomi dalam negeri menjadi penggerak pasar hari ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia ditutup beragam pada perdagangan kemarin, Rabu (11/6/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat, dan Surat Berharga Negara (SBN) dilirik investor.

Pasar keuangan domestik diproyeksikan masih akan dipengaruhi oleh sentimen eksternal maupun internal pada Kamis (12/6/2025). Selengkapnya mengenai proyeksi bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.

Pada penutupan perdagangan Rabu (11/6/2025), IHSG ditutup melemah 0,11% ke posisi 7.222. Pelemahan ini memutus apresiasi IHSG yang telah terjadi tiga hari beruntun.

Nilai transaksi indeks kemarin mencapai sekitar Rp18,36 triliun dengan melibatkan 31,46 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,44 juta kali. Sebanyak 336 saham menguat, 256 saham melemah, dan 214 saham stagnan.

Sementara dari sisi investor asing, tampak net buy sebesar Rp79,04 miliar.

Secara sektoral, 10 dari 11 sektor ditutup di zona hijau dengan penguatan tertinggi yakni dari sektor basic industry sebesar 2%, kemudian sektor transportation yang naik 1,43%, dan sektor teknologi yang menanjak 1,07%.

Sedangkan sektor finansial menjadi satu-satunya sektor yang melemah sebesar 0,3%.

IHSG terperosok ke zona merah setelah Bank Dunia secara tajam memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global karena ketidakpastian perdagangan sebagai faktor utama.

Bank Dunia memperkirakan ekonomi global hanya akan tumbuh sebesar 2,3% pada 2025, turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 2,7%.

"Ini akan menjadi tingkat pertumbuhan global paling lambat sejak 2008, kecuali pada masa resesi global secara menyeluruh," kata Bank Dunia dalam laporan Global Economic Prospects.

Ketidakpastian perdagangan disebut sangat membebani prospek ekonomi global, menurut Bank Dunia.

"Perselisihan internasional terutama soal perdagangan telah mengguncang banyak kepastian kebijakan yang sebelumnya membantu mengurangi kemiskinan ekstrem dan memperluas kemakmuran setelah Perang Dunia II berakhir," kata Indermit Gill, Wakil Presiden Senior dan Kepala Ekonom Bank Dunia, dalam laporan tersebut.

Beralih ke pasar mata uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada posisi Rp16.250/US$ atau menguat 0,09%. Posisi ini merupakan yang terendah sejak 2 Juni 2025.

Selanjutnya, beralih pada imbal hasil SBN yang bertenor 10 tahun terpantau turun 0,28% menjadi 6,733%. Posisi ini merupakan yang terendah sejak 8 November 2024.

Perlu diketahui, hubungan yield dan harga pada SBN ini berbanding terbalik, artinya ketika yield turun berarti harga obligasi naik, hal ini menunjukkan investor cenderung untuk masuk ke pasar SBN.

Pages

Read Entire Article
| | | |