Sosok Carlo Acutis, Santo Milenial Dijuluki 'Influencer Tuhan'

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Gereja Vatikan baru saja menggelar upacara untuk mengesahkan Carlo Acutis sebagai santo Katolik pertama dari generasi milenial pada Minggu (7/9/2025). Upacara kanonisasi dipimpin oleh Paus Leo dan dihadiri oleh ribuan umat muda dari berbagai negara.

Carlo Acutis adalah seorang remaja laki-laki kelahiran Inggris dan Italia yang meninggal pada usia 15 tahun pada 2006. Dia dikagumi karena kekuatan imannya. 

Paus Leo mengkanonisasi Acutis pada Minggu (7/9/2025) bersama Pier Giorgio Frassati, seorang pemuda Italia yang dikenal karena membantu mereka yang membutuhkan dan meninggal karena polio pada tahun 1920-an pada usia 24 tahun.

Sosok Carlo Acutis si "Influencer Tuhan"

Carlo Acutis, 15 tahun, bocah lelaki Italia yang meninggal karena leukemia pada tahun 2006, disemayamkan sebelum dibeatifikasi oleh Kardinal Agostino Vallini, di Assisi, Italia, pada 10 Oktober 2020. (AP Photo/Gregorio Borgia/File Foto)Foto: Carlo Acutis disemayamkan sebelum dibeatifikasi oleh Kardinal Agostino Vallini, di Assisi, Italia, pada 10 Oktober 2020. (AP Photo/Gregorio Borgia/File Foto)

Acutis menghabiskan masa remajanya belajar coding untuk membangun situs web guna menyebarkan iman Katoliknya. Kisahnya telah menarik perhatian luas dari kaum muda Katolik, dan ia kini setara dengan Bunda Teresa dan Fransiskus dari Assisi.

Dijuluki "Influencer Tuhan", Acutis dipandang sebagai pelopor upaya penginjilan gereja di dunia digital.

Sering digambarkan mengenakan celana jin, kaus, dan sepatu kets, Acutis tampak sangat berbeda dari orang-orang kudus zaman dahulu. Di kalangan anak muda, dia dikenal sebagai orang kudus yang mudah dipahami.

Ibu Acutis, Antonia Salzano, mengatakan ia yakin kehidupan dan keimanan putranya beresonansi dengan generasi muda, terutama mereka yang sedang menjalani kompleksitas dunia digital.

"Carlo adalah simbol harapan, karena Carlo berkata, 'Ya, kamu harus menggunakan (internet) untuk kebaikan.' Inilah mengapa Paus Fransiskus menyebut Carlo sebagai influencer Tuhan," ujarnya kepada CNN di Assisi awal tahun ini.

Carlo Acutis, menurut sang ibu, mengetahui "sisi gelap" internet dan menyadari kecanduan gim video, sehingga ia memilih hanya bermain PlayStation selama satu jam seminggu.

Acutis lahir di London, Inggris, dari keluarga kaya. Ayahnya, Andrea Acutis, bekerja di sebuah bank di ibu kota Inggris, tetapi Acutis menghabiskan sebagian besar hidupnya di Milan karena ayahnya kemudian menjadi ketua sebuah perusahaan asuransi di Italia.

Ibunya mengatakan bahwa Acutis menjalani kehidupan yang "normal", menikmati olahraga, dan memiliki selera humor yang baik. Salzano menjelaskan bahwa putranya dulu sering membuat film-film lucu bergaya "Star Wars" dengan kucing dan anjingnya, serta mengisi suara berbagai hewan.

Namun, ia mengatakan bahwa iman putranya yang kuat sudah terlihat sejak kecil, meskipun ia tidak tumbuh dalam keluarga yang religius. Ia menggunakan uang sakunya untuk membantu para tunawisma di Milan, membela teman-teman sekelasnya yang dirundung, dan mendukung mereka yang orang tuanya bercerai.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
| | | |