Sumber Dolar RI Jangan Sampai Lari ke India, Ini Kata Airlangga

10 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia sudah menyentuh double digit. Dalam hal ini, Telkom menjadi pendorong utama dalam ekosistem digital.

Salah satu pendorong ekonomi digital adalah gig economy. Airlangga mengatakan Indonesia memiliki ekosistem yang lengkap untuk mendorong gig economy.

Dari Sumber Daya Manusia (SDM), pemerintah sudah membuka program magang korporasi di berbagai tempat. Ada juga yang dilarikan ke gig economy.

"Nah, di gig economy ini tentu kalau namanya digital, ekosistemnya pertama yang dikejar adapah paten (intellectual property rights," kata Airlangga dalam acara Launching Program Pelatihan Gig Economy dan AI Open Innovation Challenge, Kamis (18/12/2025).

Selanjutnya, Airlangga juga menyorot pentingnya pengembangan chip. Indonesia harus masuk radar chip, sebab industri elektronik dan otomotif Tanah Air sudah diekspor ke pasar global.

Semua itu membutuhkan chip, sehingga Indonesia sebenarnya memiliki permintaan yang besar untuk chip. Jika paten chip bisa didapat, maka permintaannya akan meluas ke hardware, data, dan aplikasi.

Pemerintah juga sudah mendorong adopsi IoT dalam industri 4.0. Di Cilegon, Semarang, hingga Maluku, Indonesia mulai membuat klaster industri berbasis IoT.

Semua ini akan memperkuat gig economy di Indonesia. Terlebih pemerintah sudah menyiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 10 triliun bagi pelaku gig economy dengan bunga hanya 6%.

"Karena kita target dari program residen untuk akselerasi ekonomi ini yang ke 8, ini adalah gig economu di 15 kota. Dan Jakarta menjadi prototipe pertama, nanti kita replikasi ke tempat lain. Dan Jakarta tidak harus satu tempat, boleh sebanyak-banyaknya di Jakarta," Airlangga menjelaskan.

"Palo Alto Indonesia adanya di Jakarta, boleh. Karena ekosistemnya semua mendukung. Dunia kerjanya ada, environment tempat kerja bisa disediakan," ia menambahkan.

Jangan Sampai Sumber Dolar RI Lari ke India

Menurut Airlangga, peluang Indonesia dalam mengembangkan gig economy sangat besar, karena ada dukungan infrastruktur dari industri telekomunikasi seperti Telkom dan XL Axiata.

"Dengan ekosistem yang lengkap, saya optimis ekonomi digital kita yang sekarang sekitar US$90 miliar, nanti di tahun 2030 targetnya US$360-400 miliar," kata Airlangga.

"Jangan sampai itu malah di-outsourcing ke India. Jadi, lebih baik outsourcing-nya di Indonesia," ujarnya.

Airlangga juga mengatakan pentingnya penyimpanan data dalam pengembangan AI. Hal ini membutuhkan banyak tenaga kerja. Pasalnya, ia mengatakan AI tanpa penyimpanan data akan menjadi AI bodong.

"Jadi inilah mengapa kita terus dorong. Bahkan ASEAN kita sudah dorong yang namanya Digital Economic Framework, dari US$1 triliun, market ASEAN akan naik menjadi US$2 triliun di tahun 2030. Artinya bagi Indonesia, targetnya bisa naik menjadi US$600 miliar," Airlangga menjelaskan.

(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
| | | |