- Pasar keuangan Indonesia lagi-lagi tak kompak, IHSG menguat sementara rupiah melemah
- Wall Street pesta pora usai The Fed pangkas suku bunga
- Keputusan suku bunga The Fed akan menjadi penggerak utama pasar Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia- Pasar keuangan dalam negeri ditutup beragam kemarin. IHSG ditutup menguat sementara rupiah kembali ditutup melemah.
Pasar keuangan diharapkan kompak menguat hari ini setelah Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunganya sebesar 25 bps ke level 3,50-3,75%. Selengkapnya mengenai proyeksi pasar hari ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terapresiasi 43,74 poin atau menguat 0,51% pada penutupan perdagangan Rabu (10/12/2025). Indeks bertengger di level 8.700,92.
Sebanyak 258 saham naik, 431 turun, dan 113 tidak bergerak. Nilai transaksi hingga jeda makan siang tercatat ramai atau mencapai Rp 33,62 triliun, melibatkan 68,02 miliar saham dalam 3,49 juta kali transaksi.
Kapitalisasi pasar pun terkerek naik menjadi Rp 16.024 triliun atau sedikit lagi mencapai US$ 1 triliun.
Meski transaksi tercatat jumbo, mayoritas terjadi di pasar reguler dengan saham Bumi Resources (BUMI) tercatat menjadi yang paling aktif. Nilai transaksi BUMI tercatat Rp 6,62 triliun atau lebih dari seperempat nilai transaksi bursa kemarin. Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) juga tercatat paling aktif ditransaksikan baik secara frekuensi maupun volume perdagangan.
Beralih ke pasar valas, mata uang Garuda kembali tertekan terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (10/12/2025) seiring dengan sikap wait and see pelaku pasar jelang pengumuman kebijakan suku bunga bank sentral AS (The Fed).
Merujuk data Refinitiv, rupiah ditutup di posisi Rp16.680/US$ atau melemah sebesar 0,12%. Pelemahan ini sekaligus membalikkan posisi rupiah dari perdagangan sebelumnya yang masih mampu menguat 0,15%.
Sejak pembukaan perdagangan pagi hari, rupiah sudah berada di zona merah dengan pelemahan 0,06% di level Rp16.670/US$, dan terus bergerak tertekan hingga menyentuh level penutupan. Sepanjang kemarin, rupiah bergerak di rentang Rp16.670 - Rp16.693/US$.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama dunia, pada pukul 15.00 WIB terpantau mengalami pelemahan 0,09% ke level 99,130.
Dari pasar obligasi, imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun melandai ke 6,19% pada perdagangan kemarin, dari 6,22%. Imbal hasil yang melandai menandai harga SBN yang tengah naik karena diburu investor.































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5319082/original/060228700_1755504247-pspr.jpg)


:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339916/original/010495200_1757135510-20250904AA_Timnas_Indonessia_Vs_China_Taipei-108.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339674/original/047240900_1757081733-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-08.JPG)











:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5310777/original/099498800_1754792417-527569707_18517708213000398_2665174359766286643_n.jpg)
