Usai Ditelepon Prabowo, Mentan Amran Bawa Kabar Baik ke Peternak Ayam

2 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Amran Sulaiman menyebut Indonesia butuh tambahan 700 ribu ton telur untuk memenuhi kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Tambahan produksi ini harus segera dipenuhi agar kuantitas pasokan terjaga dan harga tidak melampaui batas yang telah ditetapkan pemerintah.

Amran menuturkan, hal ini sebagaimana instruksi langsung Presiden Prabowo Subianto semalam, melalui sambungan telepon.

"Saya ditelepon beliau semalam, 'Pak Mentan, bagaimana telur bisa kuantumnya cukup dan harganya stabil?'" kata Amran saat konferensi pers di kantornya, Rabu (19/11/2025).

Menanggapi hal itu, Amran segera mengumpulkan para peternak ayam petelur untuk menggelar rapat koordinasi yang digelar di kantornya hari ini. Menurutnya, para peternak ayam petelur merespons cepat tanpa menunggu perjanjian formal. Produsen besar, menengah, hingga kecil sepakat menambah produksi untuk memenuhi kebutuhan MBG.

Ia menilai komitmen ini merupakan capaian penting karena dilakukan secara sukarela. Para peternak juga sepakat menjaga harga agar tetap berada di bawah harga acuan penjualan (HAP) Rp30.000 per kg.

Amran menjelaskan kebutuhan tambahan produksi telur dalam menjalankan program MBG skala nasional, yakni 700 ribu ton. Sementara saat ini produksi telur nasional sekitar 6,5 juta ton per tahun. Dengan tambahan 700 ribu ton, target produksi telur akan naik signifikan. Amran memastikan peningkatan dilakukan bertahap dalam waktu 3-5 bulan.

Ia juga menyampaikan, peternak siap mendukung. Saat Amran bertanya apakah peningkatan tersebut memungkinkan, perwakilan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) langsung menjawab, "Bisa."

Peternak memanen telur di salah satu peternakan ayam petelur di Gunung Sindur, Jawa Barat, Rabu (24//5). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Foto: Peternak memanen telur di salah satu peternakan ayam petelur di Gunung Sindur, Jawa Barat, Rabu (24//5). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Peternak memanen telur di salah satu peternakan ayam petelur di Gunung Sindur, Jawa Barat, Rabu (24//5). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Amran menegaskan tambahan produksi ini berdampak luas pada ekonomi rakyat. "Petani jagung tersenyum. Kemudian peternak bahagia, sejahtera. Konsumen juga senang, tersenyum. Inilah yang disebut ekonomi Pancasila. Menggerakkan ekonomi kecil, dan menggerakkan semua orang," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Presidium Pinsar Nasional, Yudianto Yosgiarso mengonfirmasi kesiapan peternak dalam memenuhi permintaan tambahan produksi. Ia mengatakan, angka produksi nasional bisa naik menjadi sekitar 7 juta ton per tahun. Menurutnya, produksi saat ini masih surplus, sehingga pasokan setengah tahun ke depan relatif aman.

Terkait harga, pemerintah sebelumnya mengalokasikan angka Rp30.000 per kg untuk telur MBG. Namun Yudianto menyampaikan, pihaknya sepakat menetapkan harga lebih rendah agar program tidak terbebani.

"Kami hanya membanderol Rp27.500 per kg untuk di Pulau Jawa," kata Yosgiarso dalam kesempatan yang sama.

Adapun harga tersebut, katanya, merupakan harga on-farm, dan harga di luar Jawa dapat berbeda karena biaya distribusi.

"Kami hanya membanderol dengan angka Rp27.500 per kg untuk di Pulau Jawa. Nah ini kami harapkan, kami harapkan semua SPPG bisa kontak langsung peternak. Artinya, membeli langsung kepada kami para peternak, on-farm, yang ada di dalam koperasi-koperasi. Supaya ini menjadi lebih baik," pungkasnya.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Mentan Amran Pastikan Tarif Impor 0% AS, Petani RI Tetap Terlindungi

Read Entire Article
| | | |