10 Fakta Kebakaran Dahsyat Hong Kong, Respons Xi Jinping-Korban WNI

2 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebakaran dahsyat di kompleks perumahan Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong telah menimbulkan korban dalam skala besar. Hingga Kamis (27/11/2025) waktu setempat, angka kematian resmi mencapai 55 orang, ratusan lainnya hilang atau luka-luka, termasuk beberapa warga negara Indonesia (WNI).

Berikut rangkuman 10 fakta penting terkait kebakaran yang berlokasi tepat di wilayah dekat perbatasan daratan China, seperti dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber:

1. Titik Awal Kebakaran & Gedung yang Terpengaruh

Api pertama kali dilaporkan di gedung 32 lantai bernama Wang Cheong House. Gedung ini sedang menjalani proyek renovasi ketika kobaran muncul.

Menurut Wakil Direktur Operasi Pemadam Kebakaran, Fire Services Department Hong Kong (FSD), perancah bambu dan jaring pelindung sudah terbakar saat regu pertama tiba. "Api dengan cepat menjalar dari satu gedung ke gedung lainnya," ujarnya, seperti dikutip CNN International.

Kebakaran besar menghanguskan sejumlah blok apartemen di kompleks permukiman di Hong Kong pada Rabu (26/11/20215) waktu setempat. (REUTERS/Tyrone Siu)Foto: Kebakaran besar menghanguskan sejumlah blok apartemen di kompleks permukiman di Hong Kong pada Rabu (26/11/20215) waktu setempat. (REUTERS/Tyrone Siu)

2. Dalam Hitungan Jam, Api Menyebar ke Blok Lain

Gegara perambatan cepat tersebut, api merembet ke tujuh dari delapan blok menara di kompleks. Wang Fuk Court dihuni lebih dari 4.000 orang, banyak di antaranya lanjut usia, sehingga skala penyelamatannya langsung membengkak.

3. Material Mudah Terbakar Diduga Percepat Kebakaran

Tim penyelidik menemukan papan polistirena yang menutup jendela beberapa unit apartemen. Direktur FSD menyebut material ini "sangat mudah terbakar" dan mempercepat penyebaran api.

Akibat insiden ini, tiga pria dari perusahaan konstruksi ditangkap atas dugaan "kelalaian berat". Dalam video viral, terlihat juga bagaimana pekerja kerap merokok di lokasi, dan disinyalir menjadi penyebab kebakaran.

4. Ratusan Orang Masih Hilang

Hingga kini, setidaknya 279 orang masih tercatat hilang. Belum dipastikan apakah mereka terjebak dalam gedung atau belum terdata dalam proses evakuasi yang kacau.

Petugas menyatakan mereka mengetahui lokasi beberapa penghuni. Tetapi "panas ekstrem" membuat akses ke area terdampak sangat sulit.

5. Korban Jiwa Mencapai 55 Orang

Dalam update terbaru Kamis sore, dinas pemadam kebakaran mengkonfirmasi 55 orang tewas, termasuk seorang petugas usia 37 tahun, yang turut berjuang memadamkan api. Korban tewas termasuk mereka yang ditemukan di lokasi kejadian dan sejumlah yang meninggal di rumah sakit.

Selain korban tewas, sedikitnya 66 orang dirawat di rumah sakit, di mana 17 dalam kondisi kritis dan 24 dalam kondisi serius. Dua petugas pemadam lain juga terluka dalam operasi penyelamatan, akibat kelelahan ekstrim dan cedera kaki.

Kebakaran besar menghanguskan sejumlah blok apartemen di kompleks permukiman di Hong Kong pada Rabu (26/11/20215) waktu setempat. (REUTERS/Tyrone Siu)Foto: Kebakaran besar menghanguskan sejumlah blok apartemen di kompleks permukiman di Hong Kong pada Rabu (26/11/20215) waktu setempat. (REUTERS/Tyrone Siu)

6. 2 WNI Tewas, 2 Luka dalam Insiden di Tersebut

Dua Warga Negara Indonesia (WNI) dilaporkan tewas dan dua lainnya luka-luka dalam insiden kebakaran di Hong Kong. Informasi itu diperoleh setelah KJRI Hong Kong melakukan koordinasi intensif dengan Hong Kong Police Force (HKPF).

"Hingga saat ini, dua WNI dinyatakan meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka-luka. Semua korban merupakan PMI sektor domestik," kata KJRI Hong Kong dalam keterangan resmi didapat CNBC Indonesia.

KJRI Hong Kong menyatakan telah memberikan pendampingan penuh kepada para korban. Terrmasuk penyediaan tempat singgah sementara dan bantuan logistik di gedung KJRI.

"Kami terus memantau situasi dan memberikan pendampingan lanjutan kepada WNI yang terdampak," ujar perwakilan KJRI.

Pihak KJRI juga telah menghubungi keluarga korban untuk menyampaikan informasi resmi serta belasungkawa. Selain itu, koordinasi dilakukan dengan otoritas Hong Kong dan agen ketenagakerjaan guna mengurus repatriasi jenazah dan pemenuhan hak-hak PMI.

"KJRI memastikan proses repatriasi jenazah serta hak-hak terkait dapat terpenuhi sesuai ketentuan," tegasnya.

7. Evakuasi Dipertanyakan

Meski lebih dari 800 petugas diterjunkan, dan 128 unit truk pemadam serta 57 ambulans dikerahkan, proses evakuasi tetap menghadapi kendala berat. Ini karena suhu tinggi, reruntuhan, dan struktur yang rapuh.

Kritik pun muncul terkait lambatnya evakuasi ke blok lain setelah kebakaran pertama terdeteksi. Warga menilai yang dilakukan belum optimal.

8. Pemimpin Hong Kong Janji Gunakan "Seluruh Tenaga"

Sementara itu, Pemimpin Hong Kong John Lee, menyebut kebakaran ini "bencana besar". Ia berjanji pemerintah akan mengerahkan seluruh sumber daya untuk penyelamatan dan perawatan korban, serta mendukung proses investigasi.

Seorang warga yang terluka dibawa ke ambulans setelah kebakaran besar melanda perancah bambu di beberapa blok di perumahan Wang Fuk Court, menewaskan sedikitnya 44 orang dan menyebabkan hampir 300 orang hilang, di Tai Po, Hong Kong, Tiongkok, 27 November 2025. (REUTERS/Tyrone Siu)Foto: Seorang warga yang terluka dibawa ke ambulans setelah kebakaran besar melanda perancah bambu di beberapa blok di perumahan Wang Fuk Court, menewaskan sedikitnya 44 orang dan menyebabkan hampir 300 orang hilang, di Tai Po, Hong Kong, Tiongkok, 27 November 2025. (REUTERS/Tyrone Siu)

9. Xi Jinping Bereaksi Cepat

Presiden China Xi Jinping menyampaikan belasungkawa mendalam. Ia memerintahkan pejabat pusat serta Kantor Penghubung China di Hong Kong untuk mendukung penuh upaya penyelamatan, perawatan korban, serta pendampingan keluarga terdampak.

10. Ratusan Warga Kehilangan Rumah

Banyak penghuni kini terpaksa tinggal di tempat penampungan sementara karena apartemen mereka rusak berat atau tidak lagi layak huni. Krisis perumahan di Hong Kong, yang sudah parah, semakin memburuk.

Satu warga lansia mengaku keluar dari apartemennya tanpa membawa apa pun dan khawatir banyak tetangganya. Termasuk lansia, hewan peliharaan, mungkin tidak selamat.

Pemandangan umum menunjukkan menara yang rusak di perumahan Wang Fuk Court, tempat kebakaran besar melanda perancah bambu di beberapa blok, menewaskan sedikitnya 44 orang dan menyebabkan hampir 300 orang hilang, di Tai Po, Hong Kong, Tiongkok, 27 November 2025. (REUTERS/Tyrone Siu)Foto: Pemandangan umum menunjukkan menara yang rusak di perumahan Wang Fuk Court, tempat kebakaran besar melanda perancah bambu di beberapa blok, menewaskan sedikitnya 44 orang dan menyebabkan hampir 300 orang hilang, di Tai Po, Hong Kong, Tiongkok, 27 November 2025. (REUTERS/Tyrone Siu)

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
| | | |