Jakarta -
Daerah Gunung Kidul memiliki kuliner khas yang terbilang ekstrem. Ada ulat jati goreng hingga kelelawar yang dibumbui bacem.
Gunung Kidul merupakan salah satu kabupaten yang ada di Yogyakarta. Gunung Kidul dikenal dengan pemandangan lautnya yang indah. Selain itu, kulinernya pun menarik perhatian.
Namun, beberapa kulinernya ada yang terbilang ekstrem karena menggunakan hewan hingga serangga yang tak lazim. Meskipun terlihat mengerikan, tetapi rasanya diakui lezat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan ada yang bermanfaat sebagai obat untuk menyembuhkan beberapa penyakit, seperti kencing manis, asam urat, hingga asma.
Berikut ini 5 makanan ekstrem khas Gunung Kidul:
1. Ulat jati
Sejumlah warga berburu entung ulat jati di Desa Kembangarum,Blitar. Ulat jati itu dijual seharga Rp 100 ribu per kilogram, Selasa (16/1/2024). Foto: Fima Purwanti
Belakangan ini masyarakat Gunung Kidul tengah mengalami serangan ulat jati. Ulat jadi bermunculan dari atas pohon dan hingga ke rumah-rumah masyarakat setempat.
Ungkrung atau kepompong ulat jati memang muncul setiap kali musim hujan. Fenomena ini dimanfaatkan oleh masyarakat dengan mengolah ulat jadi menjadi sebuah makanan lezat.
Ulat jati yang sudah dikumpulkan tersebut kemudian dicuci bersih menggunakan air panas. Setelah itu dibacem, lalu digoreng. Ulat jati ini rasanya enak dan gurih.
2. Puthul Goreng
Puthul Goreng Foto: Instagram @kalilahara
Puthul merupakan serangga dengan nama ilmiah Phyllophaga. Serangga ini dianggap sebagai hama di persawahan. Karenanya, banyak orang yang memburu populer serangga tersebut.
Namun, masyarakat Gunung Kidul juga kerap mengolahnya menjadi lauk makan. Sama dengan ulat jati, serangga ini juga muncul saat musim hujan. Tidak semua puthul bisa dimakan.
Yang aman dimakan adalah puthul yang sudah melewati masa kepompong dan menjadi dewasa. Puthul umumnya diolah dengan cara digoreng atau dibacem. Rasanya gurih dan teksturnya renyah.
Makanan ekstrem khas Gunung Kidul ada di halaman selanjutnya.
Simak Video "Video Rekomendasi Kuliner di Gianyar: Lawar Marlin hingga Serapah Gurita"
[Gambas:Video 20detik]