Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Arab Saudi mendeportasi Sheikh Ahmad Gumi, ulama ternama asal Kaduna, Nigeria, dan melarangnya mengikuti ibadah haji 2025, meski ia sudah mengantongi visa resmi.
Menurut laporan Daily Post Nigeria pada Rabu (4/6/2025), Sheikh Gumi tiba di Madinah pada Sabtu malam bersama rombongan ulama Nigeria menggunakan maskapai Umza Air. Ia merupakan bagian dari delegasi ulama yang disponsori Komisi Haji Nasional Nigeria (NAHCON) untuk memberikan layanan keagamaan selama musim haji.
Namun, sesaat setelah mendarat sekitar pukul 22.30 waktu setempat, petugas imigrasi Saudi menolak Gumi masuk ke kota tersebut dan segera memulangkannya ke Nigeria.
Dalam pernyataan di Facebook, Sheikh Gumi mengaitkan penolakannya dengan pandangannya soal politik dunia.
"Meskipun telah diberi visa, otoritas Saudi tidak menginginkan kehadiran saya karena pandangan politik saya," tulisnya.
Ia juga mengapresiasi janji pemerintah Nigeria untuk membahas kasus ini dengan pihak Saudi.
Sheikh Gumi dikenal luas karena sikap kritisnya terhadap isu-isu politik dan keamanan, baik di dalam negeri Nigeria maupun global.
Kasus Gumi menambah daftar panjang ulama yang ditindak Saudi karena kritik terhadap kebijakan pemerintah, terutama sejak Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) mendorong reformasi sosial dan ekonomi yang kontroversial.
Sejumlah ulama terkemuka seperti Syaikh Omar Al-Muqbil, Sheikh Safar Al-Hawali, Syaikh Badr Al-Meshari, dan Emad Al-Moubayed juga pernah ditahan atau dibungkam karena mengkritik kebijakan kerajaan. Sebagian ditangkap tanpa proses hukum yang transparan.
Penindakan ini dinilai sebagai upaya membungkam perbedaan pendapat dan telah menuai kecaman dari organisasi hak asasi manusia internasional, yang menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap kebebasan berpendapat dan beragama.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Prabowo Mau Bangun Perkampungan Indonesia Dekat Masjidil Haram
Next Article Raja Salman Respons Gencatan Senjata Gaza, Saudi Teriak Ini ke Israel