Asing Lepas Rp 2,1 T Sehari, BBCA Dibanting ke Level Terendah 3 Tahun

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia — Dana asing mengalir deras pergi dari pasar modal Tanah Air pada perdagangan kemarin, Selasa (9/9/2025). Berdasarkan data pasar, net foreign sell mencapai Rp 4,55 triliun. 

BCA (BBCA) kembali menjadi saham yang paling banyak ditinggalkan investor asing. Net foreign sell di saham bank milik Grup Djarum tersebut mencapai Rp 2,1 triliun. Rata-rata harga jual asing pada perdagangan kemarin Rp 7.578,9. 

Seiring dengan aksi jual asing tersebut, saham BBCA anjlok 2,27% ke level 7.525, menyentuh harga penutupan paling rendah dalam tiga tahun terakhir. 

Posisi net sell asing BBCA tersebut jauh di atas emiten lain. Posisi kedua yang dihuni oleh BMRI mencatat net sell Rp 1,38 triliun dan diikuti BBRI Rp 468,6 miliar. 

Adapun berikut 10 saham dengan net foreign sell terbesar pada perdagangan kemarin: 

1. Bank Central Asia Tbk (BBCA): Rp 2,1 triliun
2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI): Rp 1,38 triliun
3. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI): Rp 468,8 miliar
4. PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL): Rp 261,4 miliar
5. PT PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI): Rp 246,8 miliar
6. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM): Rp 185,9 miliar
7. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR): Rp 55,2 miliar
8. PT PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO): Rp 49,8 miliar
9. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS): Rp 47,3 miliar
10. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN): Rp 37,1 miliar

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi dalam kemarin, Selasa (9/9/2025). Indeks tercatat ambruk 1,78% ke level 7.628,60 pada penutupan perdagangan sesi kedua.

Sebanyak 465 saham turun, 222 naik, dan 118 tidak bergerak. Nilai transaksi tergolong ramai atau mencapai Rp 24,85 triliun. Sebanyak 39,60 miliar saham berpindah tangan dalam 2,37 juta kali transaksi.

Mengutip Refinitiv, nyaris seluruh sektor berada di zona merah, dengan saham blue chip pun kompak berguguran. Adapun pelemahan terbesar dicatatkan oleh sektor properti, utilitas, dan energi. Sementara itu hanya sektor konsumer non-primer dan kesehatan yang mengalami penguatan tipis.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Asing Banyak Lepas Saham Ini Jelang Libur Panjang

Read Entire Article
| | | |