Australia Buru Pembunuh Polisi, Tawarkan Hadiah Rp10,66 Miliar

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Australia menawarkan hadiah sebesar AUD1.000.000 atau sekitar US$650 ribu, setara Rp10,66 miliar (kurs Rp16.415/ US$, data penutupan perdagangan Kamis, 4/9/2025 menurut Revinitiv) pada Sabtu (6/9/2025) bagi siapa saja yang memberikan informasi terkait penangkapan seorang pria bersenjata yang buron selama 11 hari. Buronan tersebut diduga membunuh dua polisi dan melukai seorang lainnya dalam insiden penembakan di negara bagian Victoria.

Lebih dari 450 polisi telah dikerahkan untuk menyisir wilayah pegunungan di negara bagian Victoria guna mencari pria bernama Dezi Freeman, 56 tahun, yang sebelumnya dikenal sebagai Desmond Filby. Freeman menghilang sejak penembakan 26 Agustus lalu di sebuah properti pedesaan yang menewaskan dua petugas kepolisian.

Polisi menyebutkan, hadiah yang ditawarkan tersebut merupakan rekor terbesar dalam sejarah negara bagian Victoria. Freeman diduga melepaskan tembakan ke arah 10 polisi, termasuk anggota tim investigasi kejahatan seksual dan anak, saat mereka tiba untuk melaksanakan surat perintah penggeledahan.

Menurut laporan media lokal, Freeman diyakini memiliki kemampuan bertahan hidup di alam liar serta menguasai beberapa senjata api berdaya tinggi. Ia juga digambarkan sebagai seorang "sovereign citizen", yakni kelompok yang menolak legitimasi pemerintah.

Dalam pernyataannya, Kepolisian Victoria menegaskan bahwa hadiah sebesar A$1 juta diberikan untuk informasi yang dapat membantu menangkap Freeman secara damai dan aman. "Hadiah ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Victoria untuk sebuah penangkapan," tulis kepolisian dalam rilis resminya.

Freeman diyakini bersembunyi di wilayah pegunungan terpencil, namun tidak menutup kemungkinan ia mendapat bantuan atau bahkan telah tewas akibat tindakan bunuh diri. Pencarian intensif terus difokuskan di sekitar kota Porepunkah, sekitar 300 km timur laut Melbourne, lokasi terakhir di mana ia terlihat.

Perdana Menteri Victoria Jacinta Allan sebelumnya menyampaikan penghormatan kepada dua polisi yang gugur, yaitu Detektif Senior Neal Thompson (59) dan Senior Konstabel Vadim De Waart (35). Ia menyebut insiden tersebut sebagai tragedi besar yang kini memicu operasi pencarian masif oleh aparat berwenang.

Sebelumnya, Kepolisian Victoria melaporkan pengejaran besar-besaran telah dilakukan usai insiden penembakan pada Selasa (26/8) pukul 10.30 pagi waktu setempat. Tersangka yang bersenjata lengkap menembaki tim polisi yang tengah bertugas di properti pedesaan di Porepunkah.

Kepala Kepolisian Victoria, Komisaris Mike Bush, mengonfirmasi dua petugas gugur dan seorang detektif lainnya mengalami luka serius dan kini dirawat di rumah sakit. Ia menegaskan tersangka masih berada di luar jangkauan dan mengimbau masyarakat tetap berada di dalam rumah demi keamanan.

Media lokal The Age melaporkan bahwa polisi datang ke lokasi untuk melaksanakan surat perintah terkait dugaan pelecehan seksual masa lalu sebelum akhirnya disergap. Tersangka diduga kabur sendirian dengan berjalan kaki, sementara keberadaan istri serta dua anaknya masih belum jelas.

Australian Broadcasting Corporation (ABC) juga mengonfirmasi bahwa polisi meyakini Freeman merupakan bagian dari gerakan "sovereign citizen". Kelompok ini dikenal menolak legitimasi pemerintah dan sering kali berpotensi melakukan aksi kekerasan terhadap aparat.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Australia Janji Ajak RI ke Dalam Kemitraan Perdagangan Bebas Pasifik

Read Entire Article
| | | |