Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Senin (14/7/2025).
Dilansir dari Refinitiv, nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp16.210/US$ atau turun 0,03%, setelah pada minggu lalu rupiah ditutup di level Rp16.205/US$ atau melemah 0,15% dalam sepekan.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) per pukul 09.00 WIB terpantau melemah tipis 0,02% atau berada di level 97,83.
Pergerakan rupiah pada pekan ini dibayangi oleh sejumlah sentimen, baik dari eksternal maupun domestik.
Dari sisi global, eskalasi tarif dagang Presiden AS Donald Trump makin memanas setelah pada Sabtu (12/7/2025) waktu AS, Trump mengumumkan penerapan tarif baru terhadap Uni Eropa dan Meksiko sebesar 30%. Sehari sebelumnya Trump juga menerapkan tarif baru kepada Kanada sebesar 35%. Semua tarif ini akan berlaku mulai 1 Agustus 2025.
Selain itu pada Trump juga menaikkan batas bawah tarif nya dari 10% menjadi 15%-20% terhadap banyak negara. Hal ini menandakan arah kebijakan proteksionisme Trump yang kian berlanjut yang bisa membuat aliran modal investor kembali ke safe haven aset.
Dari dalam negeri, pelaku pasar tengah menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Rabu (16/7/2025). BI akan mengumumkan kebijakan terkait suku bung RI, yang akan menentukan pergerakan rupiah ke depannya.
(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Gerak 'Roller Coaster' Rupiah di Semester I-2025, Dolar Masih Perkasa