Jakarta, CNBC Indonesia - Ribuan pekerja menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan teknologi. Berdasarkan data Layoffs.fyi, sebanyak 218 perusahaan teknologi di AS telah memutus kerja sebanyak 112.732 karyawan sepanjang 2025 dan masih berlanjut.
Amazon mengumumkan dalam sebuah pesan kepada karyawannya pada Selasa (28/10/2025), mereka akan mengurangi tenaga kerja korporatnya sekitar 14.000 peran pekerjaan dalam organisasi.
Para karyawan yang terdampak ditawarkan waktu untuk mencari peran pekerjaan baru secara internal atau menerima "pesangon, layanan penempatan kembali, tunjangan asuransi kesehatan, dan lainnya" jika mereka tidak dapat atau tidak mau terus bekerja untuk perusahaan.
Sementara, Microsoft mengumumkan PHK terhadap 9.000 karyawannya, ini jadi yang kedua selama 2025. Keputusan itu dibuat sebagai upaya dari perusahaan menekan biaya di tengah peningkatan investasi di sektor AI. Sebelumnya Microsoft telah melakukan PHK terhadap 6.000 tenaga kerja.
Kemudian Intel juga mengumumkan akan melakukan PHK massal terhadap 15% tenaga kerja globalnya pada kuartal empat 2025. PHK Intel telah dimulai di beberapa wilayah seperti unit Folsom dan Santa Clara di California, AS. Kemudian juga di Oregon, Texas, Arizona, dan Israel.
Intel mengatakan efisiensi dilakukan untuk menekan jumlah hingga 75.000 karyawan di akhir tahun ini atau berkurang berkisar 24.500 orang dibandingkan akhir 2024.
Bahkan perusahaan yang dianggap sebagai pemenang dalam ekonomi berbasis AI, seperti Meta, baru-baru ini mengumumkan PHK - terutama di unit AI-nya. Karyawan yang terkena PHK oleh META sebanyak 600 karyawan.
PHK Massal Mulai dari Era Pandemi
PHK terbesar di sektor teknologi terjadi di perusahaan-perusahaan ternama pada 2025 adalah lanjutan dari tahun sebelumnya. Selama tahun 2024, perusahaan-perusahaan terbesar yang melakukan PHK besar-besaran antara lain Microsoft, Google, Tesla, eBay, PayPal, Expedia Group, Intuit, TikTok, Salesforce, dan lainnya.
PHK massal pada tahun 2023 dan akhir 2022 terjadi di Accenture, sebuah perusahaan TI; Amazon; Meta, yang memiliki Facebook dan Instagram; Zoom Video Communications, Inc.; Dell; Spotify; Alphabet, induk perusahaan Google; Microsoft; dan Twitter.
Perusahaan-perusahaan besar lainnya juga melakukan PHK pada tahun 2023, dan mereka menawarkan beragam layanan teknologi: kripto (Coinbase), e-commerce (Shopify), ridesharing (Lyft), pembayaran online (Stripe), platform manajemen kerja (Asana), dan broker real estat online (Redfin). Daftarnya masih panjang.
Roger Lee, pencipta Layoffs.fyi, telah memantau PHK di sektor teknologi sejak tahun 2020 ketika perusahaan rintisan mulai memberhentikan karyawan di awal pandemi. Menurut Lee, pandemi menciptakan peluang bagi orang-orang untuk semakin beralih ke internet untuk bekerja, berbelanja, dan bersosialisasi. Sebagai respons, perusahaan teknologi melakukan perekrutan besar-besaran untuk memenuhi permintaan konsumen.
Pertumbuhan lapangan kerja di sektor teknologi ini dimulai pada akhir tahun 2020 dan berlangsung hingga tahun 2021. Pada saat yang sama, kebijakan Federal Reserve memangkas suku bunga sepanjang tahun 2021, yang memungkinkan perusahaan teknologi untuk meningkatkan modal dan berinvestasi dalam pertumbuhan, kata Lee. Namun kedua tren tersebut berbalik pada awal tahun 2022.
Mayoritas PHK di awal tahun 2022 berasal dari perusahaan rintisan, menurut Lee. Namun pada akhir tahun 2022 dan awal tahun 2023, PHK juga mulai merambah ke sektor teknologi yang lebih besar. Lee juga mengatakan bahwa PHK yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan "Big Tech" seperti yang terjadi di Meta dan Twitter "memberikan peluang unik untuk merekrut talenta-talenta berkaliber tinggi yang sebelumnya mustahil untuk didapatkan."
(ras/ras)































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5319082/original/060228700_1755504247-pspr.jpg)


:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5174412/original/075301900_1742925564-20250325AA_Timnas_Indonesia_Vs_Bahrain-17.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5285579/original/071930200_1752717808-ChatGPT_Image_Jul_16__2025__11_01_37_AM.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5274834/original/095110500_1751811864-1000595156.jpg)

:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5284222/original/004291500_1752589801-Timnas_Indonesia_U-23_Vs_Brunei_Darussalam_U-23-6.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5276978/original/022622300_1751970655-e7494ed4-199a-4886-adc7-134a47c0a893.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5271468/original/063988200_1751511729-Timnas_Putri_Indonesia_vs_Pakistan-15.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5244172/original/042739500_1749138680-20250605BL_Timnas_Indonesia_Vs_China_Kualifikasi_Piala_Dunia_2026-20.JPG)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5282186/original/092694300_1752468097-ATK_BOLA_ASEAN_U23_Mandiri_Cup_2025_Indonesia_vs_Brunei.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4809513/original/037230800_1713799872-Timnas_Indonesia_-_Nathan_Tjoe-A-On_dan_Justin_Hubner_copy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5267473/original/070195100_1751106521-WhatsApp_Image_2025-06-28_at_17.14.16_c8077174.jpg)