Bakal Dibatasi: Impor Singkong dan Tapioka RI Bikin Kaget, Melonjak 800%

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia -Pemerintah akan membatasi membatasi impor ubi kayu dan produk turunannya. Langkah ini dimaksudkan untuk melindungi petani dalam negeri.

Menteri Perdagangan RI Budi Santoso menandatangani dua Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) baru untuk mengatur dan membatasi impor ubi kayu dan produk turunannya serta etanol pada Jumat (19/9/2025).

Kebijakan ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden untuk menjaga ketersediaan bahan baku industri, melindungi petani dalam negeri, dan menjamin pasokan strategis.
"Penerbitan kedua Permendag ini dilakukan sesuai arahan Bapak Presiden. Tujuannya, untuk menjaga kebutuhan industri, melindungi petani dalam negeri, sekaligus menjaga kepastian pasokan bahan baku strategis nasional," ujar Budi Santoso lewat keterangan resmi dikutip CNBC Indonesia, Sabtu (20/9/2025).


Kedua permendag tersebut adalah Permendag 31 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 18 Tahun 2025 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor Barang Pertanian dan Peternakan. Permendag ini mengatur impor ubi kayu dan produk turunannya.

Budi Santoso menjelaskan, salah satu pokok pengaturan dalam Permendag 31/2025 adalah penyesuaian kebijakan impor komoditas ubi kayu/singkong dan produk turunannya seperti tepung tapioka.

"Instrumen pengaturan impor ditetapkan melalui mekanisme Persetujuan Impor (PI) yang hanya dapat diberikan kepada importir pemegang Angka Pengenal Impor produsen (API-P). Adapun persyaratan impor tersebut berupa Rekomendasi Teknis dari Kementerian Perindustrian atau Neraca Komoditas (NK) jika telah tersedia dan pengawasan dilakukan di pabean (border)," ungkapnya.

Budi juga menjelaskan, Kemendag mendorong ubi kayu/singkong dan produk turunannya agar masuk ke dalam neraca komoditas ke depannya.


Berapa Impor Ubi Kayu?

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan impor ubi kayu melonjak tajam pada 2024, baik secara nilai ataupun volume.

Nilai impor ubi kayu/singkong pada 2024 mencapai US$ 1,65 juta atau Rp 27,37 miliar. Nilai tersebut melesat 609%.
Secara volume, impor mencapai 5,55 juta kg atau terbang 822%.

Negara pemasok impor terbesar adalah Vietnam, Thailand, dan Nigeria.

Bila dirunut lebih jauh, impor ubi kayu sangat fluktuatif. Impor sempat melonjak pada 2020 tetapi jeblok di tahun sesudahnya.

Sementara itu, impor tapioca dan penggantinya diolah dari pati (HS 1903.00.00) mencapai nilainya mencapai USS$ 4,377 juta atau turun 23,9%. Secara volume, impor tepung tapioka menembus 3,36 juta kg atau melonjak 15,2%.

(mae/mae)

Read Entire Article
| | | |