Jakarta, CNBC Indonesia - Bersepeda dan jalan kaki adalah dua aktivitas fisik yang mudah dilakukan dan memiliki banyak manfaat kesehatan. Keduanya termasuk olahraga kardio yang mendukung kebugaran jantung, membantu menurunkan berat badan, serta meningkatkan kesehatan mental. Namun, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Melansir dari Healthline, Artikel ini akan membahas perbandingan antara bersepeda dan jalan kaki secara lengkap.
Perbandingan Kalori yang Dibakar
Bersepeda Membakar Lebih Banyak Kalori
Bersepeda, terutama pada kecepatan sedang hingga tinggi (16-19 km/jam), dapat membakar sekitar 400-600 kalori per jam tergantung intensitas dan berat badan seseorang. Ini membuatnya menjadi pilihan yang baik bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan dengan cepat.
Jalan Kaki Efisien untuk Pemula
Jalan kaki dengan kecepatan sedang (sekitar 5-6 km/jam) membakar sekitar 150-300 kalori per jam. Meski lebih rendah dari bersepeda, jalan kaki bisa dilakukan lebih sering dan dalam waktu lama tanpa merasa cepat lelah, sehingga total kalori yang dibakar bisa tetap signifikan.
Dampak Terhadap Sendi dan Tulang
Bersepeda Lebih Ramah bagi Sendi
Karena merupakan olahraga non-weight bearing, bersepeda tidak memberikan tekanan langsung pada sendi lutut, pinggul, atau pergelangan kaki. Aktivitas ini sangat dianjurkan bagi orang yang mengalami nyeri sendi atau sedang dalam masa pemulihan cedera.
Jalan Kaki Mendukung Kesehatan Tulang
Berbeda dengan bersepeda, jalan kaki adalah olahraga weight bearing. Artinya, tubuh menopang beratnya sendiri selama bergerak, sehingga merangsang pembentukan dan penguatan tulang. Ini sangat penting untuk mencegah osteoporosis, terutama pada usia lanjut.
Otot yang Dilibatkan
Bersepeda Melatih Otot Kaki dan Inti
Saat bersepeda, otot utama yang bekerja adalah paha depan (quadriceps), paha belakang (hamstring), betis (gastrocnemius), dan otot inti. Bersepeda di tanjakan atau dengan intensitas tinggi juga membantu menguatkan otot-otot tubuh bagian bawah.
Jalan Kaki Melatih Keseimbangan dan Postur
Meski terlihat sederhana, jalan kaki juga melibatkan otot-otot tubuh bagian bawah dan otot inti. Gerakan ayunan tangan dan koordinasi langkah membantu meningkatkan postur tubuh serta melatih keseimbangan.
Manfaat Kesehatan Secara Umum
Keduanya Menjaga Kesehatan Jantung
Baik bersepeda maupun jalan kaki meningkatkan denyut jantung dan sirkulasi darah. Olahraga rutin ini membantu menurunkan tekanan darah, kolesterol jahat (LDL), serta risiko penyakit jantung dan stroke.
Mendukung Kesehatan Mental
Aktivitas fisik seperti jalan kaki dan bersepeda terbukti dapat mengurangi stres, kecemasan, dan gejala depresi. Berolahraga di luar ruangan juga memberikan efek positif dari paparan sinar matahari dan alam terbuka.
Aksesibilitas dan Kemudahan
Jalan Kaki Lebih Praktis dan Murah
Tidak memerlukan alat khusus, jalan kaki bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Ini menjadikannya olahraga yang sangat praktis, terutama bagi pemula atau lansia.
Bersepeda Membutuhkan Investasi Awal
Bersepeda memerlukan sepeda, helm, dan perawatan berkala. Namun, bersepeda juga bisa dijadikan alat transportasi ramah lingkungan dan hemat biaya jika digunakan secara rutin.
Tips untuk Hasil Maksimal
-
Lakukan olahraga minimal 150 menit per minggu untuk hasil yang optimal.
-
Kombinasikan dengan latihan kekuatan (strength training) 2 kali seminggu.
-
Tambahkan variasi seperti tanjakan, interval, atau beban tambahan untuk meningkatkan intensitas.
-
Pilih aktivitas yang paling sesuai dengan kondisi fisik, tujuan, dan kenyamanan Anda.
(dag/dag)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Preventive Care Jadi Arah Baru Bisnis Layanan Kesehatan
Next Article Kapan Waktu Terbaik untuk Olahraga Jalan Kaki? Ini Risetnya