Jakarta, CNBC Indonesia - Bitcoin telah melampaui nama-nama besar seperti Meta dan Tesla dengan kapitalisasi pasar sekitar US$2,1 triliun atau setara dengan Rp34,23 kuadriliun.
Bitcoin mencapai titik tertinggi sepanjang masa di US$111.814 pada Mei 2025, menandai tonggak penting dalam sejarah harganya.
Bitcoin kini berada di posisi lima aset teratas berdasarkan kapitalisasi pasar, melampaui Alfabet, Meta, dan Tesla.
Kenaikan ini mengikuti minat baru dari lembaga dan momentum politik di balik undang-undang kripto. Dukungan Presiden AS, Donald Trump terhadap RUU stablecoin telah menjadi pendorong penting bagi aset digital pada tahun 2025.
Lonjakan nilai aset digital pada 2025 dipicu oleh kombinasi kuat antara minat institusional dan dukungan politik. Salah satu faktor utama adalah dukungan Presiden Trump terhadap rancangan undang-undang stablecoin bernama GENIUS Act.
Aturan ini memberikan kejelasan hukum tentang bagaimana stablecoin harus diterbitkan dan dijamin, yakni dengan cadangan penuh berbentuk aset aman seperti obligasi negara. Kepastian regulasi ini mendorong kepercayaan investor bahwa stablecoin bisa menjadi bagian resmi dari sistem keuangan Amerika Serikat.
Wakil Presiden JD Vance juga memainkan peran penting dalam memperkuat sinyal politik ini. Ia menyatakan bahwa era Trump membawa para pendukung kripto ke Gedung Putih, dan menganggap stablecoin sebagai alat strategis untuk mempertahankan dominasi ekonomi AS, bukan sebagai ancaman.
Komitmen pemerintahan Trump untuk menghapus pembatasan terhadap penggunaan aset digital dalam program pensiun menambah daya tarik ekosistem kripto secara keseluruhan.
Dampaknya terasa hingga ke tingkat global, termasuk di Indonesia. Kabar ini meningkatkan optimisme di kalangan investor, mendorong peluang pertumbuhan sektor kripto lokal.
Di sisi lain, langkah-langkah AS bisa memberi tekanan bagi regulator Indonesia untuk mempercepat penyusunan kerangka hukum yang lebih modern agar tetap relevan secara global. Jika regulasi dan inovasi bisa berjalan seiring, industri kripto Indonesia berpotensi menjadi bagian penting dari lanskap keuangan digital di masa depan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)