Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyoroti penyesuaian perhitungan float Indonesia oleh Morgan Stanley Capital International (MSCI) yang akan mempengarhi pasar saham Indonesia. Bahkan, hal ini menjadi tantangan industri pasar modal RI tahun depan.
Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, akan ada potensi arus modal keluar atau capital outflow yang cukup besar jika penyesuaian jumlah float oleh MSCI.
"Tahun depan kita tetap harus waspada. Terutama mungkin yang saya perlu ingatkan, kalau MSCI jadi menerapkan mengenai proposal, ada potensi keluar dari Indonesia yang cukup besar," ujarnya dalam acara Media Gathering Pasar Modal di Bali, Senin (17/11).
Iman menekankan, hal ini akan menjadi fokus utama BEI karena saat isu tersebut berhembus Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung bereaksi dan sempat amblas hampir 4% pada perdagangan 27 Oktober 2025 lalu.
MSCI sendiri sedang mencari masukan dari para pelaku pasar mengenai rencana penggunaan laporan kepemilikan efek bulanan yang diterbitkan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai data tambahan untuk memperkirakan jumlah saham beredar bebas (free float) untuk saham di Indonesia.
KSEI mempertimbangkan bahwa kepemilikan oleh korporasi dan lainnya (baik domestik dan asing) dikecualikan dari perhitungan free float.
"Artinya ini jadi peran kita untuk bisa mudah-mudahan proposal MSCI. Ini jadi masih ada tantangan di kita," ungkapnya.
Selain itu, MSCI juga berencana menggunakan free float terendah antara data KSEI tersebut dengan laporan emiten. Keputusan akan diumumkan maksimal pada 30 Januari 2026. MSCI sendiri mengusulkan dua pendekatan baru, dan akan memilih yang lebih rendah nilainya (lebih konservatif).
Pendekatan pertama, berdasarkan data kepemilikan yang diungkapkan oleh perusahaan (laporan tahunan, pengajuan resmi, dan siaran pers), serta data dari KSEI. Dalam pendekatan ini, saham-saham yang tercatat sebagai Script (tidak jelas kepemilikannya di data KSEI), dan dimiliki oleh korporasi atau kategori lainnya, akan dianggap bukan free float.
Pendekatan kedua, menggunakan data KSEI dengan menganggap hanya saham Script dan saham milik korporasi sebagai non-free float. MSCI rencananya akan mulai menggunakan metode baru ini pada Mei 2026.
Selain itu, MSCI juga akan mengubah cara mereka membulatkan angka free float:
• High float (>25%) dibulatkan ke kelipatan 2,5% terdekat
• Low float (5-25%) dibulatkan ke kelipatan 0,5% terdekat
• Very low float (
Dampaknya bagi Indonesia, karena banyak perusahaan Indonesia memiliki kepemilikan besar oleh korporasi atau kelompok tertentu (bukan publik), aturan baru ini bisa menurunkan nilai free float mereka. Akibatnya, porsi saham Indonesia dalam indeks MSCI bisa turun, yang berpotensi menyebabkan arus keluar modal asing (capital outflow).
Dalam ranah global, ada dua lembaga utama yang sering melakukan rebalancing dan cukup dinanti-nanti oleh pelaku pasar, yaitu FTSE (Financial Times Stock Exchange) dan MSCI (Morgan Stanley Capital International). Dua indeks ini menjadi perhatian investor asing untuk investasi di negara-negara tertentu, baik itu negara maju dan berkembang, termasuk Indonesia.
Setiap kali jadwal rebalancing MSCI mendekat, fund manager asing, investor ritel pun ikut menyoroti pengumuman tersebut. Pasalnya, Indeks MSCI seperti MSCI Emerging Markets, MSCI Asia ex-Japan, atau MSCI Indonesia, dijadikan patokan oleh investor global dalam mengalokasikan dana ke negara-negara berkembang.
Arus dana besar bisa masuk ke saham yang baru ditambahkan, sementara saham yang dikeluarkan cenderung dibuang oleh investor institusi.
Tak jarang, saham yang diumumkan akan masuk ke dalam indeks MSCI langsung melonjak karena permintaan mendadak. Sebaliknya, saham yang didepak dari daftar MSCI bisa turun tajam karena tekanan jual. Fenomena ini dikenal sebagai MSCI effect, dan sering dimanfaatkan investor sebagai peluang jangka pendek.
Tak hanya dana pasif, bahkan manajer investasi aktif sekalipun turut menjadikan MSCI sebagai referensi. Rebalancing menjadi momen krusial untuk mengevaluasi strategi alokasi aset, terutama bagi dana kelolaan besar.
Namun, momentum pengumuman MSCI sering dimanfaatkan pelaku pasar untuk berspekulasi terhadap saham-saham yang berpotensi masuk. Ini menciptakan volatilitas jangka pendek yang bisa dimanfaatkan oleh trader aktif.
Adapun beberapa keuntungan yang didapatkan jika suatu saham bisa masuk sebagai konstituen indeks FTSE maupun MSCI:
1. Meningkatkan minat investor asing maupun lokal yang mau masuk ke suatu saham konstituen MSCI/FTSE Likuiditas saham bisa meningkat karena lebih banyak diperdagangkan oleh berbagai institusi.
2. Masuknya saham ke indeks juga sering memicu kenaikan volatilitas harga, yang bisa menciptakan peluang menarik bagi para trader untuk memanfaatkan momentum jangka pendek.
Upaya OJK BEI Tingkatkan Free Float Emiten
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong peningkatan jumlah saham beredar di pasar atau free float dari yang sebelumnya 7,5% menjadi 10%. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Inarno Djajadi berharap aturan tersebut dapat segera diterapkan dalam waktu dekat.
"Kita yang menjadi perhatian kita itu pertama adalah peningkatan pre-float ya Pak Iman. Dan ini sudah menjadi apa namanya apa kajian kita yang sangat serius dan mudah-mudahan bisa kita terapkan dalam waktu dekat," ujarnya di dalam acara Media Gathering di Bali, Sabtu (15/11).
Ia mengaku, dalam peningkatan free float tidak mudah. Namun, saat ini besaran free float di bursa Indonesia cukup rendah di kawasan negara regional.
Pihaknya sendiri selaku otoritas menargetkan jumlah free float di pasar modal mencapai 25%. Hal tersebut dapat terealisasi dengan cara bertahap yang disesuaikan dengan kondisi pasar.
"Mungkin target kita memang 25% tetapi nggak mungkin kita langsung ke 25% karena konsekuensinya itu cukup banyak jadi kita akan secara apa namanya bertahap itu kita akan naikkan mungkin dalam waktu dekat itu kita akan naikkan ke 10%," ungkapnya.
Inarno mengatakan, pihaknya meminta agar perusahaan yang akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia atau melakukan IPO harus memiliki free float minimal 10%.
"Tentunya kita akan upayakan untuk paling tidak untuk yang IPO kedepannya itu kita harapkan harus minimal itu 10%, dan berikutnya adalah 15%, dan nantinya akan mengarah kepada 25%," pungkasnya.
Sebelumnya, Inarno juga pernah mengatakan, target 10% free float akan dikejar dalam waktu 3 tahun. "Kita sedang mengkaji untuk gradually, nanti kita akan review, tetapi target kita adalah masih dalam kajian tentunya, itu 10% dalam 3 tahun. 10% dalam 3 tahun," pungkasnya.
Sementara, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan Bursa Efek Indonesia juga akan melakukan penyesuaian free float dari sebelumnya berdasarkan nilai ekuitas menjadi berdasarkan kapitalisasi pasar.
"Detail penyesuaian klasifikasi size berdasarkan kapitalisasi pasar dalam menentukan minimum free float saat pencatatan perdana akan kami sampaikan kemudian kepada seluruh stakeholder untuk dimintakan pendapat terlebih dahulu sebelum dilanjutkan proses persetujuan," ujarnya, Selasa (13/10).
Nyoman mengungkapkan, aturan yang berlaku saat ini, besaran tiering free float yang harus dipenuhi oleh calon emiten antara lain, ekuitas kurang dari Rp500 miliar memiliki besaran free float sebesar 20%, Ekuitas antara Rp500 miliar hingga Rp2 triliun sebesar 15%, dan ekuitas lebih dari Rp2 triliun harus memenuhi free float sebesar 10%.
Nilai ekuitas tersebut merupakan kondisi size calon perusahaan tercatat sebelum penawaran umum yang artinya akan berbeda setelah dilakukan penawaran umum atau saat pencatatan perdana.
"Untuk itu kami memandang perlu dilakukan penyesuaian agar menghasilkan suatu klasifikasi size yang lebih relevan saat dilakukan pencatatan perdana serta sebagai dasar dalam menentukan tiering persyaratan minimum free float," jelasnya.
Berdasarkan simulasi backtesting kepada emiten, apabila menggunakan usulan klasifikasi size yang baru maka sebagian akan menjadi lebih tinggi, misalkan sebelumnya masuk di minimum free float 10% menjadi minimum free float 15%.
"Dengan demikian, ke depannya juga akan mendukung upaya peningkatan nilai free float perusahaan tercatat secara keseluruhan di Bursa," pungkasnya.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Dibuka Nyaris Tidak Bergerak, Bertengger di Level 8.130































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5319082/original/060228700_1755504247-pspr.jpg)




:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5244173/original/074731200_1749138686-20250605BL_Timnas_Indonesia_Vs_China_Kualifikasi_Piala_Dunia_2026-23.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5292881/original/016928800_1753267680-WhatsApp_Image_2025-07-23_at_17.02.21.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5290440/original/054693900_1753109793-20250721AA_Piala_AFF_U-23_Indonesia_U-23_Vs_Malaysia-19.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5289104/original/019007300_1753020520-WhatsApp_Image_2025-07-20_at_7.39.14_PM.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5295668/original/003518200_1753490643-vie_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5255125/original/011605200_1750149296-_Timnas_Indonesia_U-23_-_Jens_Raven__Dony_Tri_Pamungkas__Kdek_Arel_Priyatna__background_Gerald_Vanenburg_copy.jpg)





:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5294962/original/091757100_1753426328-SnapInsta.to_523144936_1283178553162979_2047566670970110161_n.jpg)