Bos KBI Ungkap Nasib Harga Emas Imbas Kebijakan Trump

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga logam mulia emas saat ini menjadi primadona di dunia investasi. Harga emas yang meroket disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi global akibat dari kebijakan proteksionis Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Perusahaan BUMN holding Danareksa, PT Kliring Berjangka Indonesia merespon, fenomena tersebut berdampak pada transaksi emas.

Direktur Utama PT KBI Budi Susanto mengatakan, pergerakan harga emas saat ini ditentukan oleh kesepakatan negosiasi negara-negara dalam merespon kebijakan tarif Donald Trump. Ketika sudah mencapai kesepakatan, maka harga emas berpotensi kembali turun pada harga yang stabil.

"Kalo perang tarif dari Trump ini sudah mencapai titik kesepakatan ya emas pasti kembali stabil bahkan menurun, karena kebijakan trump sudah mencapai titik equilibrium," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (30/4).

Menurutnya, saat telah mencapai titik keseimbangan atau equilibrium, maka para investor akan kembali menempatkan dananya pada aset berisiko tinggi seperti forex dan saham.

"Kalo udah mencapai titik normal (kebijakan Trump) ya investasi balik lagi kayak forex, indeks saham, dan lain lain," ucapnya.

Namun, emas yang merupakan komoditas global masih ada peluang menjajaki harga terbaik. "Harga emas memang tidak secara khusus, kita percaya, emas ini kan komoditi global ya memang kalau ditanya titik akhir tahun (bisa mencapai) US$ 3.500-US$ 3.600 per troy ons nya," jelasnya

Budi mengungkapkan, transaksi emas digital merupakan suatu keniscayaan bahkan akan terus berkembang. Namun, untuk platform investasi multi aset bergantung pada regulasi pemerintah.

"Emas digital trennya kedepan, digitalisasi keniscayaan. Akan berkembang, dan platform investasi multi aset, tapi ini kan terkait regulasi juga ya dari regulator kita. Peluangnya adalah besar," ungkapnya.

Ia menyebut, tantangan saat ini terkait pemindahan investasi masyarakat dari platform ilegal ke platform investasi legal. Pertumbuhan transaksi emas digital tidak luput dari sejumlah keunggulan, mulai dari kemudahan akses dan transaksi serta minimnya kesalahan pencatatan transaksi sehingga lebih aman.

"Peluang masyarakat animo untuk berinvestasi besar. Kita fasilitator itu selalu diuntungkan kalo ada peristiwa kayak gini," imbuhnya.

Pihaknya mencatat, kinerja pada kuartal I tahun 2025, KBI mencatat pertumbuhan pendapatan 26,43% secara tahunan dengan lonjakan volume transaksi komoditas Loco London di Bursa Berjangka Jakarta atau Jakarta Futures Exchange (JFX) sebesar 20,2%, mencapai 1.491.864 lot dibanding periode yang sama dengan tahun sebelumnya (1.240.323 lot).

Menghadapi tantangan Currency-Commodity Double Squeeze kombinasi kenaikan harga emas sebagai safe-haven global dan penguatan USD terhadap Rupiah, pihaknya fokus pada optimalisasi sistem yang bersinergi dengan kebijakan regulator, perluasan jaringan Resi Gudang, serta peningkatan keamanan transaksi.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Sederet PR RI Bikin Transaksi Emas Digital Makin Laris Manis

Next Article Video: Harga Emas Makin Berkilau, Saham Emitennya Ikut Melambung?

Read Entire Article
| | | |