Bos Ritel Ungkap Kebiasaan Belanja Warga RI, Ternyata Begini

1 hour ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Masyarakat Indonesia masih gemar belanja di pasar tradisional di tengah perkembangan teknologi belanja digital yang masif. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia saat memberi sambutan dalam perayaan Hari Ritel Nasional pada Selasa (11/11/2025).

"Sebagaimana tergambar dalam laporan Worldpanel by Nominator FMCG, Monitor Q3 tahun 2025, dari data tersebut, kita melihat bahwa 82% aktivitas belanja masyarakat Indonesia masih dilakukan di pasar tradisional," ucap Solihin.

Ia pun menekankan pentingnya modernisasi pasar rakyat agar tetap menjadi bagian rantai ekonomi nasional.

Kendati warga RI masih gemar belanja langsung, perkembangan saluran belanja online juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Solihin mengatakan tren ini sebagai cerminan bahwa perilaku konsumen saat ini memiliki saluran belanja yang beragam.

"Pelaku konsumen kini semakin omni-channel, mereka membeli dari berbagai kanal dengan tujuan dan frekuensi yang berbeda. Artinya, konsumen Indonesia tidak lagi memilih satu jalur belanja tetapi menjalankan gaya hidup multi-kanal yang menggabungkan kenyamanan, harga, pengalaman, dan nilai tambah," ucapnya.

Solihin pun menegaskan bahwa tren yang terjadi jangan dijadikan sebagai ancaman, melainkan tantangan bagi para pengusaha ritel.

"Inilah tantangan sekaligus peluang besar bagi seluruh pelaku retail nasional. Kita harus melihat tren ini bukan sebagai ancaman, tetapi sebagai peta jalan menuju transformasi retail Indonesia yang lebih inklusif dan berdaya saing global. Karena akhirnya, retail adalah cermin dari kehidupan ekonomi rakyat."

Pesan lain yang disampaikan oleh Solihin adalah peran ritel selaras dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu, ritel juga memiliki peran dalam keberlanjutan dan keadilan ekonomi lewat kolaborasi dengan UMKM.

"Jika retailnya sehat, maka ekonominya kuat. Jika retailnya kolaboratif, maka UMKM-nya akan tumbuh bersama. Kita tengah memasuki babak baru industri ini retail yang tidak hanya berbicara tentang transaksi, tetapi tentang nilai keberlanjutan dan keadilan ekonomi," katanya.

Ketua APRINDO itu juga menekankan bahwa pada Perayaan Hari Retail Nasional ke-6 tahun 2025, sekaligus hari jadi Aprindo ke 31 bukan hanya sebuah perayaan tahunan, tetapi momentum refleksi dan kebangkitan bersama serta ritel Indonesia tumbuh, beradaptasi, dan bertransformasi menghadapi perubahan zaman.

Kemajuan ritel yang menjadi visi APRINDO Solihin tekankan harus berjalan beriringan dengan kemajuan UMKM di Indonesia.

"Tahun ini, APRINDO bersama para pemangku kepentingan kembali menegaskan komitmen besar bahwa kemajuan retail Indonesia harus berjalan seiring dengan kemajuan UMKM di Indonesia. Tema besar kita, kebangkitan retail bertubuh besar bersama UMKM bergerak ke pasar global," ungkapnya.

"Menjadi semangat yang tidak hanya menggema di forum, tetapi diwujudkan dalam kerja nyata sepanjang tahun 2025 ini. Inilah wajah kolaborasi nyata antara semangat lokal dan sistem modern antara produksi rakyat dan jaringan distribusi nasional," sambungnya.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Bukan Hal Baru, 'Rojali' Diam-Diam Sudah Lama Invasi ke Mal RI

Read Entire Article
| | | |