BRIN Jelaskan Fenomena Hot Spell, Bongkar Nasib Jakarta-Semarang

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyoroti kondisi cuaca panas yang melanda sejumlah wilayah Indonesia akhir-akhir ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, suhu maksimum di sejumlah wilayah di Indonesia sempat mencapai 37 derajat Celcius, bahkan lebih.

Pada 12 Oktober 2025, suhu tertinggi tercatat sebesar 36,8 cerajat Celcius di Kapuas Hulu (Kalimantan Barat), Kupang (NTT), dan Majalengka (Jawa Barat). Kemudian, suhu sedikit menurun menjadi 36,6 derajat Celcius di Sabu Barat (NTT) pada 13 Oktober 2025.

Setelah sempat melandai di tanggal 13 Oktober, suhu kembali naik pada 14 Oktober 2025, berkisar antara 34-37°C. Beberapa wilayah seperti Kalimantan, Papua, Jawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) menunjukkan suhu maksimum 35-37°C. Wilayah Majalengka (Jawa Barat) dan Boven Digoel (Papua) juga menunjukkan peningkatan suhu hingga 37,6°C.

Pada hari Selasa (21/10/2025), suhu maksimum tertinggi tercatat mencapai 36,4 derajat Celcius, dilaporkan Stasiun Meteorologi Kertajati. Kondisi serupa terjadi di sehari sebelumnya, Senin (20/10/2025).

Sementara, dalam unggahan di akun Instagram resmi, BRIN mencatat suhu siang hari di Indonesia bisa mencapai 35-38 derajat Celcius. Di tengah kondisi yang disebut cuaca panas ekstrem tersebut, menurut BRIN, Personal Weather Station mencatat, suhu tertinggi terjadi antara pukul 11.00-16.00 WIB.

BRIN menjabarkan penyebab kondisi cuaca panas ekstrem adalah posisi semu matahari berada di selatan ekuator, membuat sinar matahari jauh lebih tegak, sehingga suhu siang hari meningkat.

Faktor lain, pembentukan bibit siklon tropis 96W di Laut Filipina yang membuat awan terkonsentrasi di Belahan Bumi Utara.

"Akibatnya, wilayah selatan ekuator minim awan dan terasa lebih panas di siang hari," tulis brin_indonesia, dikutip Rabu (22/10/2025).

BRIN lalu menegaskan kenapa suhu ekstrem main sering terjadi.

"Di kota besar seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, Pekanbaru, dan Jambi, panasnya makin terasa dari tahun ke tahun," sebut BRIN.

"Selain perubahan iklim, aktivitas manusia, industri, dan berkurangnya ruang hijau juga memicu fenomena pulau panas perkotaan (urban heat island) yang membuat suhu di kota makin tinggi," jelas BRIN.

Profesor Riset bidang Iklim dan Cuaca Ekstrem Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Prof Erma Yulihastin mengatakan, kondisi ini dikenal sebagai fenomena hot spell.

"Fenomena panas ekstrem yang berlangsung selama beberapa hari ini disebut hot spell. Kondisi ini menjadi bukti nyata perubahan iklim di Indonesia yang kini terjadi lebih intens setiap tahun," ujar Erma.

"Karena itu pemerintah diharapkan memprioritaskan penerapan solusi berbasis alam dan modifikasi mikroklimat untuk mengurangi dampaknya," ujarnya.

Imbauan BRIN

Di tengah kondisi cuaca panas ekstrem, BRIN mengimbau agar:

- menggunakan tabir surya dengan SPF 45-50 saat beraktivitas di siang hari
- perbanyak minum air agar tubuh tidak dehidrasi
- waspadai perubahan cuaca mendadak dari panas terik ke hujan deras disertai angin kencang
- olahraga di luar ruangan sebaiknya dilakukan pukul 07.00-09.00 WIB atau 17.00-19.00 WIB.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Panas Ekstrem Intai Jemaah Haji di Makkah, Suhu Tembus 40 Derajat C

Read Entire Article
| | | |