Bursa Asia Dibuka Beragam, Pelaku Pasar Tunggu Arah Kebijakan The Fed

19 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks acuan utama saham Jepang Nikkei 225 mengalami kenaikan lebih dari 1% dan mencapai rekor tertinggi baru. Hal ini terjadi di tengah perdagangan yang beragam di kawasan Asia pada hari Rabu (29/10/2025) karena investor menunggu keputusan suku bunga The Fed, yang secara luas diyakini akan kembali memangkas suku bunga 25 basis poin (bps).

Pasar memperkirakan probabilitas hampir 100% bahwa pemangkasan seperempat poin lagi, setelah pemangkasan pada bulan September, akan membawa suku bunga acuan AS ke kisaran antara 3,75%-4,00%.

"Jika [Ketua Fed Jerome Powell] bersikap dovish, taruhan untuk pemangkasan suku bunga Fed di masa mendatang akan meningkat dan memberikan lebih banyak dorongan bagi momentum pasar," tulis investor veteran Louis Navellier dalam catatan harian.

Suku bunga dana federal, yang ditetapkan oleh Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), adalah suku bunga yang dibebankan bank satu sama lain untuk pinjaman semalam. Meskipun tidak secara langsung memengaruhi konsumen, langkah-langkah Fed seringkali memengaruhi biaya pinjaman untuk hipotek, kartu kredit, dan pinjaman lainnya.

Dari kawasan Asia-Pasifik lainnya, indeks Kospi Korea Selatan tercatat naik 0,17%, sementara Kosdaq berkapitalisasi kecil turun 0,25%.

S&P/ASX 200 Australia turun 0,16%. Harga konsumen Australia naik 3,2% pada kuartal ketiga, kenaikan terkuat dalam lebih dari setahun, menurut Biro Statistik Australia, Rabu. Kenaikan ini melampaui kenaikan 2,1% yang tercatat pada kuartal kedua dan di atas perkiraan 3% oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Pasar saham Hong Kong tutup karena libur.

Semalam di AS, ketiga indeks utama ditutup menguat. S&P 500 naik 0,23% dan ditutup pada level 6.890,89. Indeks ini telah melampaui level 6.900 untuk pertama kalinya dalam perdagangan intraday sebelumnya.

Nasdaq Composite menguat 0,80% dan ditutup pada level 23.827,49, sementara Dow Jones Industrial Average naik 161,78 poin, atau 0,34%, dan ditutup pada level 47.706,37. Selain mencatatkan rekor tertinggi, Nasdaq yang didominasi saham teknologi dan Dow Jones yang terdiri dari 30 saham mencetak rekor tertinggi intraday baru bersama dengan S&P 500.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Data Tenaga Kerja AS Melemah, Bursa Asia Bergerak Tak Satu Arah

Read Entire Article
| | | |