Jakarta, CNBC Indonesia — Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah mengantar Nvidia meraih posisi istimewa di pasar global. Kini, perusahaan chip ini menjadi yang paling bernilai kedua di dunia dengan kapitalisasi pasar mencapai sekitar US$ 3,51 triliun.
Setiap kuartal, kinerja Nvidia terus memecahkan rekor. Analis dari Mizuho memperkirakan perusahaan tersebut menguasai 90-95% pangsa pasar chip AI, menjadikannya pemimpin mutlak di sektor ini.
Kejayaan Nvidia juga berdampak besar bagi kekayaan pendirinya, Jensen Huang. Menurut Forbes Real Time Billionaires, nilai kekayaan Huang kini mencapai US$125,6miliar (sekitar Rp2.043,73 triliun), menempatkannya di jajaran 11 besar orang terkaya dunia.
Perjalanan Huang dimulai dari pekerjaan sederhana, ia mencuci piring di restoran cepat saji Denny's. Di tempat itulah, pada tahun 1993, ia bertemu dua rekan yang kemudian bersama-sama mendirikan Nvidia: Chris Malachowsky dan Curtis Priem, meski tanpa pengalaman membangun perusahaan, mereka nekat memulai dari nol.
"Kami datang ke Denny's ini, duduk di sana dan memutuskan memulai perusahaan ini. Sejujurnya saya tidak punya ide bagaimana melakukannya begitu juga mereka. Tak satupun dari kami tahu bagaimana melakukannya," jelas Huang dikutip dari CNBC International.
Adapun awalnya Nvidia dikenal sebagai produsen GPU untuk video game. Kemudian perusahaan mulai serius masuk ke dunia AI pada 2016.
Huang bahkan sempat menunjukkan superkomputer AI pertama Nvidia kepada Elon Musk dan tim OpenAI. Chip tersebut kelak dipakai untuk membangun teknologi seperti ChatGPT. Kini, hampir semua raksasa teknologi mengandalkan chip AI buatan Nvidia.
Bagi Huang, kesuksesan ini bukan hasil keajaiban. "Saya hanyalah mantan pencuci piring yang bekerja keras selama 61 tahun. Itu saja rahasianya," ungkap pria berusia 61 tahun tersebut.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG Tumbang Saat Rupiah Menguat, Efek Sentimen Apa Nih?
Next Article Manusia Rp 2.000 Triliun Tetap Hormat Orang Tua & Hidup Sederhana