Data Penting AS Bikin Nilai Tukar Rupiah Naik Tipis ke Rp16.285

2 days ago 7

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terpantau terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) usai data lowongan kerja AS menunjukkan angka di atas ekspektasi.

Merujuk Refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Rabu (3/6/2025) ditutup pada posisi Rp16.285/US$ atau melemah 0,03%.

Indeks dolar AS (DXY) turun 0,08% pukul 15:03 WIB ke angka 99,14. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan penutupan perdagangan kemarin (3/6/2025) yang sebesar 99,23.

Data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat yang dirilis kemarin menjadi sentimen yang menekan nilai tukar rupiah hari ini. Berdasarkan laporan Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) yang dipublikasikan oleh Bureau of Labor Statistics (BLS) pada hari Selasa, jumlah lowongan pekerjaan di akhir April mencapai 7,39 juta, naik dari 7,2 juta pada Maret dan melampaui ekspektasi pasar yang sebesar 7,1 juta.

BLS juga mencatat bahwa jumlah perekrutan dan pemisahan tenaga kerja selama bulan tersebut relatif stabil, masing-masing berada di angka 5,6 juta dan 5,3 juta. Rinciannya, pengunduran diri tercatat sebanyak 3,2 juta, sedangkan PHK dan pemberhentian berjumlah 1,8 juta, yang secara umum tidak mengalami perubahan signifikan dibanding bulan sebelumnya.

Penguatan indeks dolar AS (DXY) pada akhir sesi perdagangan sebelumnya turut menambah tekanan terhadap mata uang rupiah. Di sisi lain, Presiden AS Donald J. Trump telah menandatangani perintah eksekutif untuk menaikkan tarif impor baja dan aluminium dari 25% menjadi 50%, yang akan berlaku mulai 4 Juni 2025. Langkah ini diperkirakan menambah ketidakpastian global dan dapat memicu eskalasi baru dalam perang dagang, yang pada gilirannya dapat berdampak negatif terhadap Indonesia.

Dalam pernyataan resmi di situs Whitehouse.gov, dijelaskan bahwa kebijakan tersebut bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri yang dinilai merugi akibat praktik dagang yang tidak adil serta kelebihan kapasitas global. Namun demikian, sentimen ini dikhawatirkan akan memperburuk ketegangan perdagangan global dan menimbulkan keresahan di pasar keuangan internasional.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Menguat, Dolar AS Jatuh ke Level Rp 16.200-an

Next Article Rupiah Masih Labil, Dolar Dibuka Turun Tipis ke Rp16.490

Read Entire Article
| | | |