Diam-Diaman Sama Luhut di Rapat Kabinet, Purbaya: Hubungan Kami Baik

9 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan hubungannya dengan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan baik-baik saja. Hal ini ditegaskannya ketika pewarta bertanya mengapa dirinya tidak saling menyapa dan bicara sesaat sebelum Rapat Paripurna Kabinet kemarin, Senin (20/10/2025).

Purbaya menuturkan dia dan Luhut tidak ada masalah apapun. Seperti diketahui, Purbaya pernah menjadi anak buah Luhut saat dia menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi di Kementerian Maritim dan Investasi.

"Baik hubungan saya sama dia, enggak ada masalah," tegas Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, dikutip Selasa (21/10/2025).

Dia pun menjelaskan bangkunya dan Luhut berjauhan sehingga tidak memungkinkan untuk saling berbincang.

"Kan jauh berapa kursi, masa (ngobrol sambil teriak) 'Pak Luhut, Pak Luhut'," papar Purbaya.

Purbaya dan Luhut memang saling ditautkan perihal pandangan mereka soal proyek Kereta Cepat (whoosh) dan Family Office tanpa sokongan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Purbaya menegaskan pemerintah tidak memiliki kewajiban untuk menanggung utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh seusai menghadiri rapat perdana dewan pengawasan Danantara Rabu, (15/10/2025). Dirinya menegaskan tidak akan ada uang APBN yang digunakan untuk melunasi utang kereta cepat.

Purbaya menjelaskan, pihaknya telah memastikan posisi pemerintah tetap jelas dan tegas terkait pembiayaan proyek strategis tersebut. Menurutnya, selama struktur pembayarannya tertata dengan baik dan transparan, pihak pemberi pinjaman seperti China Development Bank (CDB) tidak akan mempersoalkan.

Lebih lanjut, Purbaya menyampaikan bahwa pihak Whoosh saat ini masih melakukan studi lanjutan terkait skema pembiayaan. Setelah hasil kajian selesai, mereka akan menyampaikan usulan resmi kepada pemerintah untuk ditinjau lebih lanjut.

Lalu, Luhut menuturkan penyelesaian polemik utang proyek Whoosh memang tidak bisa dilakukan melalui keterlibatan APBN, sebagaimana yang sudah ditegaskan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Ia mengatakan, dari DEN juga sudah menilai opsi restrukturisasi utang menjadi yang paling tepat.

Luhut mengatakan, proses restrukturisasi itu sebetulnya sudah disepakati pihak China, sebelum pergantian masa kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo ke Presiden Prabowo Subianto. Namun, karena adanya pergantian kepemimpinan Kepala Negara pada Oktober 2024, maka prosesnya sempat terhenti.

Untuk kembali melanjutkan proses perundingan restrukturisasi utang proyek Whoosh, Luhut mengatakan, Presiden Prabowo Subianto juga berencana membentuk tim khusus untuk mengurus penyelesaian polemik penanganan utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu. Nantinya, tim akan dibentuk melalui penerbitan Keputusan Presiden atau Keppres.

Sementara itu, mengenai family office, Purbaya mengaku tidak akan mengizinkan APBN dipakai untuk rencana pengembangan Family Office. Namun, dia mendukung jika DEN melakukan sendiri.

"Kalau DEN bisa bangun sendiri, ya bangun aja sendiri. Saya anggarannya nggak akan alihkan ke sana. Saya fokus alokasi anggaran yang tepat, nanti pas melaksananya tepat waktu, tepat sasaran, dan nggak ada yang bocor. Itu aja," tegas Purbaya kepada pewarta di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Kamis (14/10/2025).

Luhut pun memastikan family office bisa dikembangkan dengan biaya individu atau kelompok yang menaruh uangnya di dalam Family Office karena tidak ada pajak bagi mereka.

"Yang biayain dia sendiri. Karena orang yang taruh duitnya di situ. Dia taruh duitnya di situ, di Indonesia, kita tidak pajakin waktu dia naruh," kata Luhut, Kamis (16/10/2025).

Adapun, pajak bagi individu atau kelompok pemilik family office baru akan ditarik ketika sudah dikeluarkan untuk investasi di proyek-proyek Indonesia. Sebagai kewajiban, pemerintah Indonesia harus menjamin kerahasiaan dan keamanan bagi para pemilik family office di Tanah Air.

"Dan itu yang saya katakan, mereka membutuhkan confidence dan trust pada pemerintah Indonesia," tegas Luhut.

"Dan itu kita harus. Karena betul-betul guarantee bahwa uang dia itu tidak hilang," paparnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Luhut Soal Tekad Prabowo APBN tidak ada Defisit: Kita Harus Kerjalah

Read Entire Article
| | | |