Jakarta, CNBC Indonesia - Iran menyampaikan pernyataan paling terang sejauh ini mengenai nasib program nuklirnya setelah serangan Israel dan Amerika Serikat pada Juni lalu. Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi menegaskan bahwa seluruh kegiatan pengayaan uranium di Iran saat ini terhenti karena fasilitas-fasilitas utama negara itu hancur dalam serangan tersebut.
"Kami tidak memiliki pengayaan nuklir yang tidak diumumkan di Iran. Semua fasilitas kami berada di bawah perlindungan dan pemantauan Badan Energi Atom Internasional (IAEA)," kata Araghchi kepada The Associated Press (AP) dalam forum konferensi bersama para wartawan, dikutip Senin (17/11/2025).
Ia menekankan bahwa penghentian pengayaan bukanlah keputusan politik, tetapi akibat kerusakan fisik. "Tidak ada pengayaan sekarang karena fasilitas kami, fasilitas pengayaan kami, telah diserang."
Ketika ditanya apa yang dibutuhkan Iran untuk kembali bernegosiasi dengan Amerika Serikat dan pihak lain, Araghchi menegaskan bahwa posisi Iran terkait hak nuklirnya tidak berubah.
"Hak Iran untuk melakukan pengayaan, untuk penggunaan teknologi nuklir secara damai, termasuk pengayaan, tidak dapat disangkal," tuturnya.
"Kami memiliki hak ini dan kami akan terus menjalankannya, dan kami berharap komunitas internasional, termasuk Amerika Serikat, mengakui hak kami dan memahami bahwa ini adalah hak yang tidak dapat dicabut dari Iran dan kami tidak akan pernah menyerahkan hak kami."
Di forum yang sama, Kepala Organisasi Energi Atom Iran Mohammad Eslami mengungkapkan bahwa Iran mendapat ancaman terkait kemungkinan akses ke lokasi-lokasi pengayaan yang telah hancur. Situasi keamanan disebutnya belum berubah sejak serangan tersebut.
"Situasi keamanan kami belum berubah. Jika Anda menonton berita, Anda melihat bahwa setiap hari kami diancam dengan serangan lain," ujar Eslami. "Setiap hari kami diberi tahu bahwa jika kami menyentuh apa pun, kami akan diserang."
Adapun analisis citra satelit oleh AP menunjukkan belum ada pekerjaan besar di fasilitas Fordo, Isfahan, dan Natanz setelah serangan itu.
Ketegangan Nuklir
Sebelum serangan, Iran sempat memperkaya uranium hingga kemurnian 60%, tinggal selangkah dari tingkat senjata nuklir. Lonjakan pengayaan itu terjadi setelah Presiden AS saat itu, Donald Trump, menarik Amerika Serikat secara sepihak dari perjanjian nuklir 2015 pada tahun 2018.
Iran terus menegaskan bahwa program nuklirnya bersifat damai, meski negara-negara Barat dan IAEA menyebut bahwa Iran memiliki program senjata nuklir terorganisasi hingga 2003.
Pada September lalu, negara-negara Eropa mendorong pemberlakuan kembali sanksi PBB terhadap Iran terkait program nuklirnya. Pekan ini, Dewan Gubernur IAEA dijadwalkan bersidang dan dapat memutuskan resolusi baru yang menegur Iran atas kegagalannya bekerja sama sepenuhnya dengan badan tersebut.
Araghchi sendiri membuka kemungkinan negosiasi lebih lanjut dengan Amerika Serikat, namun menyatakan bahwa pendekatan Washington selama ini tidak mencerminkan kesiapan mereka untuk dialog yang setara.
"Apa yang kami lihat dari pihak Amerika sejauh ini sebenarnya merupakan upaya untuk mendikte tuntutan mereka, yang bersifat maksimalis dan berlebihan. Kami tidak melihat peluang dialog jika menghadapi tuntutan seperti itu," ujarnya.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Kian Waswas Perang Israel-Iran, Warning Bahaya Ini






























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5319082/original/060228700_1755504247-pspr.jpg)




:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5244173/original/074731200_1749138686-20250605BL_Timnas_Indonesia_Vs_China_Kualifikasi_Piala_Dunia_2026-23.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5292881/original/016928800_1753267680-WhatsApp_Image_2025-07-23_at_17.02.21.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5290440/original/054693900_1753109793-20250721AA_Piala_AFF_U-23_Indonesia_U-23_Vs_Malaysia-19.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5289104/original/019007300_1753020520-WhatsApp_Image_2025-07-20_at_7.39.14_PM.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5295668/original/003518200_1753490643-vie_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5255125/original/011605200_1750149296-_Timnas_Indonesia_U-23_-_Jens_Raven__Dony_Tri_Pamungkas__Kdek_Arel_Priyatna__background_Gerald_Vanenburg_copy.jpg)





:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5294962/original/091757100_1753426328-SnapInsta.to_523144936_1283178553162979_2047566670970110161_n.jpg)