Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam lanskap global yang semakin terdorong oleh energi bersih dan teknologi canggih, perak diam-diam bangkit sebagai salah satu komoditas paling strategis dekade ini. Dulu hanya dikenal sebagai logam perhiasan atau aset investasi alternatif, kini perak memainkan peran penting dalam rantai pasok industri hijau dan digitalisasi global.
Berdasarkan data terbaru dari The Silver Institute, permintaan industri perak pada 2024 melonjak ke rekor tertinggi yaitu 680,5 juta troy ons. Angka ini mencerminkan perubahan besar dalam fungsi perak yang kini didorong oleh kebutuhan untuk panel surya, kendaraan listrik (EV), hingga chip AI dan data center. Negara-negara seperti China dan India mendorong permintaan lebih lanjut, menyadari pentingnya perak dalam strategi energi nasional mereka.
"Perak bukan lagi sekadar logam mulia, tapi kini menjadi 'logam teknologi'," tulis laporan Metals Focus. Ini adalah sinyal bahwa perak tak bisa lagi dipandang sebelah mata oleh investor ataupun pembuat kebijakan.
Dengan permintaan yang melampaui pasokan selama empat tahun berturut-turut, pasar perak saat ini berada dalam kondisi defisit sebesar 148,9 juta troy ons. Di satu sisi, ini menjadi tantangan serius bagi industri yang membutuhkan logam ini dalam jumlah besar dan konsisten. Namun di sisi lain, defisit justru menciptakan peluang harga naik bagi investor jangka panjang.
Kondisi ini diperparah oleh stagnasi produksi tambang dan kurangnya investasi eksplorasi baru. Dengan kata lain, jika tren ini berlanjut, perak bisa menjadi logam langka dalam sistem energi masa depan.
Di tengah agenda global untuk mencapai Net Zero Emission pada 2050, perak bukan hanya akan dibutuhkan, ia akan menjadi tak tergantikan. Kebutuhan akan konduktivitas tinggi, daya tahan, dan efisiensi energi membuat perak menjadi pilihan utama di banyak lini teknologi mutakhir.
Pertanyaannya kini bukan lagi "apakah harga perak akan naik?", tapi "seberapa cepat dunia akan menyadari nilai strategisnya?".
Dalam lima tahun terakhir, dilansir dari World Silver Survey, permintaan perak global menunjukkan dinamika yang signifikan, dipengaruhi oleh berbagai faktor industri dan ekonomi.
Berikut adalah data permintaan perak global dari tahun 2020 hingga 2024:
Perak bukan hanya sebuah komoditas, tetapi cermin dari arah masa depan dunia: bersih, cepat, dan terhubung. Dan di dunia seperti itu, setiap ons perak akan jauh lebih berarti dari sekadar kilau.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]