ESDM Dorong Insentif Etanol Untuk BBM, Bakal Bebas Cukai?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara perihal pengenaan cukai pada etanol yang dimanfaatkan untuk bahan bakar minyak (BBM) khususnya bensin. Saat ini, pihaknya tengah mendorong insentif untuk penggunaan etanol dalam BBM, termasuk kemungkinan pembebasan cukai.

Hal itu sejalan dengan upaya pemerintah memperluas mandatori campuran etanol sebanyak 10% (E10) dan mendorong pemanfaatan bahan baku lokal.

Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Edi Wibowo mengungkapkan dasar kebijakan tersebut merujuk pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 Tahun 2023. Aturan tersebut menargetkan percepatan swasembada gula dan produksi etanol pada 2026.

"Kalau etanol kan ada Perpres 40 itu kita acuannya. Perpres 40/2023. Itu percepatan swasembada gula dan produksi etanol 2026," katanya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Salah satu yang mengganjal dalam pemanfaatan etanol adalah perihal cukai. Dengan cukai, harga keekonomian etanol masih belum tercapai.

Makanya, ESDM tengah mengusahakan agar cukai etanol bisa dihapuskan. "Itu koordinasi Kemenko Perekonomian. Tapi yang di Surabaya kan udah bebas. Yang di Surabaya. Di Jakarta lagi proses. Karena ada persyaratan Izin Usaha Industri. Jakarta lagi jalan. Tunggu saja sebentar lagi," tandasnya.

(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Negara-Negara Ini Ternyata Campur BBM-nya dengan Etanol