Jakarta -
Musibah tidak terduga dialami penjual ikan ini. Karena tokonya kebanjiran, ia tidak bisa ikut bazar makanan dan berakhir menjual rugi stok ikannya yang mencapai 6.000 kg.
Penjual makanan pastinya pernah menghadapi tantangan. Beberapa mungkin bisa diatasi dengan mudah, tetapi beda cerita ketika penjual dihadapi dengan musibah bencana alam yang di luar kendali mereka. Musibah seperti itu baru dialami oleh penjual nasi goreng ikan bekok di Pasir Putih, Malaysia.
Nor Fadilah Mohd Nor atau kerap disapa Dyla tadinya hendak membawa stok bahan mentah ikan bekoknya ke salah satu festival di Dungun. Sayangnya, ketika sudah siap membawa stok bahan untuk jualan di festival tersebut, terjadi musibah di kedainya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedai penjual ikan ini kebanjiran, mengakibatkan kerugian lumayan besar. Foto: TikTok @Diylajazz
Rupanya area di sekitar kedainya banjir. Padahal, dua tahun lalu ketika banjir melanda, kedainya aman karena bangunannya agak tinggi.
"Saya terkejut menerima panggilan telepon dari abang karena kawasan kedai kami agak tinggi malah tidak terkena air saat banjir dua tahun lalu," ujarnya.
Musibah banjir ini pun membuat ia tidak bisa membawa stok-stok bahan tersebut ke festival. Tak hanya itu, Dyla juga mengalami kerugian sebanyak RM 110.0000 (Rp 391,922,730.59), termasuk hal-hal terkait persiapan lain untuk festival, lapor weirdkaya.com (29/11/2024).
Agar bahan-bahan ikan tidak terbuang begitu saja, Dyla akhirnya menjual ikan gulamah bekok itu dengan harga murah. Aslinya setengah kilogram ikan dibanderol dengan harga RM 25 atau sekitar Rp 89,106. Namun, karena musibah ini, ia pun menjual rugi ikan bekok dimana lima bungkus dijual seharga RM 100 (Rp 356,424).
Penjual itu berakhir menjual rugi ikan bekok miliknya. Foto: TikTok @Diylajazz
Sambil menunjukkan kondisi ikan, ia pun menjelaskan bahwa setiap kemasan berisi tiga ekor ikan bekok yang sudah diproses dari ikan gulamah grade A. Ia juga terpaksa membatalkan partisipasi ke festival makanan itu karena takut dengan keselamatan kedainya.
"Saya terpaksa menarik diri dari menyertakan jualan di festival makanan itu karena bimbang dengan keselamatan dan susulan banjir yang makin buruk," jelasnya.
Meskipun terkena musibah yang tidak terduga, tetapi Dyla sudah berusaha menerima ujian ini. Ia pun memutuskan untuk melakukan promosi jual rugi ikan bekoknya di media sosial, sebelum banjir bertambah buruk.
Penjual ikan ini juga menjelaskan proses pengiriman ikan bekok tersebut. Ikan yang sudah siap dikemas, akan langsung dikirim di hari minggu. Mereka juga telah memastikan kurir akan mengantar pesanan ikan sampai selamat ke pelanggan.
Ikan bekok merupakan salah satu makanan tradisi masyarakat di Kampung Genting, Kelantan, Malaysia. Berupa berbagai macam ikan yang sudah diproses sampai kering. Biasanya ikan yang diproses dengan cara ini adalah ikan gulamah, seperti yang dijual Dyla, ikan cencaru dan ikan kerisi.
Proses olahan ikan ini pun tidak sampai membuat daging ikan menjadi kering sepenuhnya, melainkan masih lembab dan mengandung air. Oleh karenanya, ikan ini pun dinamakan 'bekok' dalam dialek kelantan yang arrtinya 'bengkak'.
(aqr/adr)