Gegara KPop Demon Hunters Mendunia, Korea Siap-Siap Guyur Anggaran

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Kesuksesan film animasi Netflix "KPop Demon Hunters" memicu perdebatan tentang definisi K-content yang sesungguhnya.

Menteri Kebudayaan Korea Selatan (Korsel) Chae Hwi-young menegaskan, konten Korea tidak harus sepenuhnya dibuat di Korea, melainkan bisa juga diproduksi lewat kolaborasi dengan pihak asing.

Dan ia terbuka untuk mendukung kreator di luar negeri yang menghasilkan karya tentang atau terinspirasi dari Korea dan budayanya.

"Setelah KPop Demon Hunters, saya mendengar semakin banyak produser asing yang menghubungi produser Korea untuk berkolaborasi. Itu bukan hal yang salah, justru kabar baik bagi Korea," ujar Chae dikutip dari The Korea Times, Sabtu (6/9/2025).

"K-content yang dibuat bersama Korea tidak masalah. Saya rasa bijak jika kita tetap terbuka pada semua kemungkinan. Dan akan lebih baik bila kementerian bisa mendukung para co-produser ini," imbuhnya.

"KPop Demon Hunters" sendiri diproduksi Sony Pictures Animation untuk Netflix, disutradarai Maggie Kang dan Chris Appelhans, dan kini menjadi tayangan paling banyak ditonton di platform dengan 266 juta penayangan global. Netflix bahkan dikabarkan menyiapkan adaptasi live-action.

Meski demikian, Chae juga mengingatkan, di balik kesuksesan global K-content, ada persoalan serius di dalam negeri. Ia menilai dominasi Netflix justru melemahkan ekosistem film lokal Korea.

"Sejak menjabat, saya sudah mengunjungi banyak lokasi dan, terus terang, saya sering terkejut. Di balik gemerlapnya, ada rasa putus asa yang semakin besar di industri ini. Banyak yang berkata, 'Ini sudah puncaknya. Setelah ini, hanya bisa turun,'" ungkapnya.

Menurutnya, salah satu cara untuk membantu industri film lokal adalah menyediakan platform alternatif agar karya bisa diputar. Dengan begitu, mereka punya posisi tawar lebih kuat dalam negosiasi dengan Netflix.

Saat ini, Kementerian Kebudayaan Korea belum memiliki anggaran untuk mendukung produser asing yang menciptakan konten tentang Korea.

Namun, hal itu bisa berubah tahun depan karena kementerian tengah mengajukan anggaran senilai 5 miliar won (Rp 59 miliar) untuk 2026, yang akan dibahas Majelis Nasional pada musim gugur ini.

Chae yang baru menjabat bulan lalu merupakan mantan CEO NOL Universe, platform niaga daring di bidang pariwisata dan budaya. Kehadirannya dianggap selaras dengan visi pemerintahan Lee Jae Myung untuk memperluas industri K-culture menjadi pasar senilai 300 triliun won.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Park Ji-hoon Kembali di Weak Hero Class 2, Penonton tak Sabar

Read Entire Article
| | | |