Hapus Gaya Lama, Purbaya Harus Jor-joran Cairkan APBN Awal Tahun

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebijakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang memastikan fokus belanja negara akan bergulir lebih cepat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi mendapatkan catatan khusus dari kalangan ekonom.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, kebijakan melalui penempatan dana menganggur pemerintah di Bank Indonesia (BI) senilai Rp 200 triliun ke perbankan, dan menyisir anggaran kementerian atau lembaga yang lambat belanja, belum efektif mendorong pertumbuhan bila belanja negara itu sendiri masih berkutat di akhir tahun, sebagaimana masalah selama ini.

"Selama ini PR nya selalu adalah di akselerasi belanja. Jadi memang perlu juga kemudian di akselerasi belanjanya di awal tahun," kata Andry dalam Squawk Box CNBC Indonesia, dikutip Senin (27/10/2025).

Andry menjelaskan, gelontoran belanja negara yang selama ini terpusat pada akhir tahun, baik di tingkat pusat maupun daerah menjadi penyebab laju pertumbuhan ekonomi satu tahun anggaran tak maksimal. Terutama karena catatan belanja negara atau goverment spending dalam struktur PDB kerap beralih ke tahun berikutnya.

"Bayangkan kalau di 2026 kemudian ini sudah bisa dilakukan dan direncanakan sejak awal. Jadi kita tahu bahwa ada memang belanja-belanja yang besar. Nah ini yang perlu kita kawal juga kemudian apakah ada penyerapannya juga yang cukup baik," tuturnya.

Oleh sebab itu, Andry menekankan, bila Purbaya ke depan mampu konsisten untuk mengawal proses belanja negara lebih cepat pada awal tahun, maka Indonesia bisa menikmati laju pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam satu tahun anggaran pemerintah.

"Ini yang tentu saja akan mendorong kemudian ke pertumbuhan ekonomi secara tahunan ya terasa di tahun itu juga, bukan di tahun yang berikutnya. Jadi kalau kita bicara belanja fiskal memang prioritas itu perlu dari dua sisi juga. Kalau kita lihat bukan cuma besaran tapi dari sisi akselerasi belanjanya," tegas Andry.

Sebagaimana diketahui, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan komitmennya untuk mempercepat belanja negara secara efektif. Ia bahkan tak segan mengatakan di bawah kepemimpinannya tidak akan ada lagi sisa anggaran yang berlimpah.

"Saya inginkan nanti di akhir tahun semua uang yang kita punya bisa dipakai secara efektif. Jadi enggak akan ada sisa uang yang berlebihan seperti dulu lagi. Uang dipakai untuk pembangunan," kata Purbaya seusai rapat koordinasi terbatas di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (12/9/2025).

Purbaya mengaku akan melakukan tinjauan rutin untuk melihat program-program pemerintah mana yang tak efektif dalam menyerap anggaran, supaya bisa dialokasikan terhadap program lain yang bisa cepat menyejahterakan masyarakat, seperti paket stimulus ekonomi.

"Kita lihat yang mana yang, kan kita bisa prediksi mana yang enggak terserap sampai akhir tahun, itu akan kita geser ke tempat yang lebih siap. Tapi kita akan pastikan juga program-program yang bagus misalnya jalannya agak macet, kita akan dorong lebih cepat," tegas Purbaya.

Purbaya menekankan, ia bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Investasi atau Kepala BKPM akan membentuk tim khusus bernama Tim Akselerasi Program Pembangunan untuk mereview percepatan penyerapan anggaran dan efektivitas belanja negara.

"Supaya semua programnya bisa berjalan dengan baik, Jadi ini bukan bukan kejutan jangka pendek yang dampaknya kecil. Ini akan memberikan kejutan jangka panjang, yang dampaknya jangka panjang kepada perekonomian," ujar Purbaya.

"Jadi selama ini yang macet-macet akan kita lancarkan. Dan dana-dana saya yang nganggur akan saya optimalkan untuk pembangunan sesuai dengan petunjuk Pak Menko juga," tuturnya.


(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Digeber Program Spektakuler, Ekonomi RI Diramal Tembus 5,2%

Read Entire Article
| | | |