Heboh Motor Mogok Massal di Jatim Setelah Isi BBM Pertalite, Ada Apa?

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah fenomena tak sedap sedang melanda pengendara motor di daerah Jawa Timur. Beberapa hari terakhir berbagai keluhan warga muncul di beberapa daerah di Jawa Timur, seperti Bojonegoro, Tuban, Sidoarjo, dan Lamongan, khususnya terkait mesin motor mereka.

Sejumlah bengkel di daerah tersebut mendapatkan keluhan yang sama dari para "pasien" mereka, yakni mesin yang tersendat, tenaga hilang, bahkan sampai mogok total. Kenapa hal ini bisa terjadi?

Diduga, kondisi buruk mesin motor di Jatim tersebut terjadi setelah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite di SPBU wilayah Kecamatan Kota dan sekitarnya.

Mengutip detikcom, Rabu (29/10/2025), salah seorang mekanik bengkel resmi di Bojonegoro, Suliswanto, mengatakan bahwa setelah pihaknya mengganti busi motor dan bahan bakar dikuras, performa motor kembali normal seperti semula.

"Setelah diganti busi dan bahan bakarnya dikuras, performa motor kembali seperti semula. Tapi kalau masih pakai bensin yang sama, ya brebet lagi," ujar Sulis, dikutip dari detikcom, Rabu (29/10/2025).

Dia menyebut, kondisi ini sudah terjadi sejak Jumat (24/10/2025) pekan lalu. Setidaknya, pihaknya menerima 45 motor dengan keluhan yang sama.

"Sejak Jumat (24/10/2025), sedikitnya saya menerima 45 unit motor dengan keluhan mesin tersendat, tarikan berat, hingga busi cepat mati," kata Suliswanto,

Hal serupa terjadi di Sidoarjo dan Lamongan.

"Tiga hari ini banyak motor masuk dengan keluhan sama. Rata-rata Honda BeAT keluaran 2020 ke atas, sistem injeksi. Semua mengaku baru isi Pertalite," tutur Firman, mekanik di kawasan Magersari, Sidoarjo.

Ratusan motor di Lamongan dilaporkan mogok massal setelah mengisi Pertalite di beberapa SPBU. Peristiwa ini viral di media sosial karena banyak warga mengeluhkan mesin kehilangan tenaga dan sulit dinyalakan.

"Rata-rata motor yang mengisi Pertalite mengalami brebet dan kehilangan tenaga. Solusinya sementara ganti ke Pertamax," kata Anas, mekanik bengkel di Lamongan.

Beberapa pengelola SPBU juga mengakui adanya banyak keluhan dari pelanggan terkait hal ini. Mereka bahkan sudah melaporkan ke pihak pusat, namun hingga kini belum ada tanggapan resmi.

"Sudah hampir 1 minggu kami menerima keluhan serupa dan sudah kami laporkan tapi belum ada tanggapan," ujar Edi Kusbandono, pemilik SPBU di Jalan Kombws Pol M Duryat.

Pihak kepolisian di sejumlah daerah pun mulai mengambil sampel bahan bakar dari SPBU untuk diuji di laboratorium. Sementara Pertamina mendirikan posko pengaduan di SPBU guna menampung laporan warga.

"Sejauh ini hasil monitoring di media sosial ada 3 laporan dan postingan terkait yang sudah kami telusuri hingga ke titik SPBU pembelian produk BBM-nya," ucap Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Resmi! Harga BBM di SPBU Pertamina Turun per 1 Juni 2025

Read Entire Article
| | | |