Ini 10 Saham Hidden Gem! Asing Diam-Diam Sudah Borong dalam Setahun

1 hour ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam dinamika pasar modal yang semakin kompleks, para investor dituntut untuk mampu mengenali peluang investasi yang tidak selalu tampak secara jelas di permukaan.

Di antara berbagai jenis saham yang beredar, terdapat kategori yang sering disebut sebagai hidden gem, yakni saham-saham dengan potensi pertumbuhan tinggi namun masih berada di luar sorotan utama pasar.

Mengidentifikasi saham seperti ini memerlukan ketelitian, pemahaman mendalam, serta kemampuan membaca sinyal-sinyal tertentu yang muncul dari pergerakan pasar. Salah satu sinyal yang kerap diperhatikan oleh analis dan pelaku pasar adalah pola akumulasi besar oleh investor asing.

Dalam konteks investasi saham, istilah hidden gem merujuk pada saham perusahaan yang memiliki prospek dan fundamental yang kuat, tetapi belum mendapatkan perhatian yang memadai dari pasar.

Harga saham jenis ini umumnya belum mencerminkan nilai intrinsik perusahaan sehingga menyisakan ruang pertumbuhan yang signifikan di masa mendatang. Oleh karena itu, pengenalan terhadap saham hidden gem menjadi salah satu keterampilan strategis bagi para investor yang berorientasi pada pencapaian imbal hasil optimal.

Salah satu indikator yang banyak digunakan untuk mengidentifikasi potensi saham hidden gem adalah adanya pola akumulasi signifikan oleh investor asing. Investor asing sering dianggap sebagai pelaku pasar yang memiliki kapasitas analitis mendalam, akses terhadap data makro maupun mikro yang lebih luas, serta metodologi evaluasi yang lebih komprehensif dibandingkan dengan sebagian besar investor ritel domestik.

Ketika terjadi peningkatan pembelian atau penambahan kepemilikan asing dalam jumlah besar, kondisi tersebut sering dipandang sebagai sinyal bahwa saham tersebut sedang dinilai menarik dari perspektif jangka panjang.

Pola akumulasi asing biasanya mencerminkan beberapa kemungkinan, antara lain meningkatnya kepercayaan terhadap manajemen perusahaan, stabilitas kinerja keuangan, potensi pertumbuhan pendapatan, atau adanya rencana ekspansi bisnis yang dinilai menjanjikan. Investor asing juga cenderung selektif dalam memilih saham, sehingga akumulasi yang konsisten dapat dianggap sebagai validasi bahwa perusahaan tersebut berada dalam kondisi fundamental yang baik.

Namun demikian, indikator berupa akumulasi asing tidak cukup dijadikan satu-satunya dasar pengambilan keputusan investasi.

Data kepemilikan asing perlu dianalisis bersama dengan berbagai aspek lain seperti laporan keuangan, rasio profitabilitas, tata kelola perusahaan, tingkat utang, tren industri, kondisi makroekonomi, serta analisis teknikal untuk memantau momentum harga dan volume. Pendekatan multidimensi ini penting untuk menghindari risiko pengambilan keputusan yang hanya didasarkan pada satu parameter pasar.

Selain itu, investor juga perlu mempertimbangkan konteks pergerakan modal global. Arus masuk dana asing terkadang dipengaruhi oleh dinamika ekonomi internasional, perubahan suku bunga global, ataupun sentimen investor terhadap pasar negara berkembang. Oleh sebab itu, interpretasi terhadap akumulasi asing harus tetap dilakukan secara hati-hati dan proporsional.

Dengan melakukan analisis komprehensif serta memperhatikan sinyal-sinyal pasar yang relevan, investor dapat meningkatkan peluang dalam menemukan saham hidden gem yang memiliki potensi pertumbuhan berkelanjutan. Secara keseluruhan, kombinasi antara pola akumulasi asing dan analisis fundamental yang kuat dapat menjadi dasar yang lebih solid untuk mengambil keputusan investasi yang bijak dan terinformasi.

CNBC Indonesia Research menemukan 10 saham yang tengah rajin dikoleksi asing dalam satu tahun terakhir dengan pembelian terbesar, hal ini pun memberikan tanda tanya kenapa asing terus mengoleksi saham-saham tersebut.

10 saham tersebut bukan hanya sekedar di koleksi asing, akan tetapi memiliki fundamental yang cukup baik dan valuasi murah. Bahkan diproyeksikan terdapat pertumbuhan laba bersih dalam 2 tahun ke depan dan memiliki target harga yang cukup tinggi.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
| | | |