Ini 20 Jurusan Kuliah Paling Sulit Dapat Kerja: Fisika - Ilmu Komputer

1 day ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam menghadapi era kerja yang makin kompetitif, memilih jurusan kuliah bukan hanya soal minat, tapi juga soal peluang.

Sebuah laporan terbaru menunjukkan bahwa sejumlah jurusan kuliah memiliki tingkat pengangguran yang jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional, menandakan risiko serius bagi para lulusan baru yang berharap langsung terserap pasar kerja.

Menurut data dari Visualcapitalist dari Federal Reserve Bank of New York, berikut  adalah daftar jurusan kuliah dengan peluang kerja yang buruk :

Data terbaru ini mengungkapkan bahwa jurusan Antropologi menempati posisi teratas sebagai jurusan dengan tingkat pengangguran tertinggi, yakni mencapai 9,4%, meskipun pendapatan pertengahan kariernya tercatat sekitar US$70.000 per tahun. Diikuti oleh jurusan Fisika dengan tingkat pengangguran 7,8% dan Teknik Komputer di angka 7,5%.

Yang mengejutkan, beberapa jurusan dari bidang sains dan teknologi yang umumnya dianggap menjanjikan seperti Teknik Komputer dan Ilmu Komputer juga muncul dalam daftar dengan tingkat pengangguran di atas 6%. Ini menunjukkan bahwa gelar di bidang STEM tidak otomatis menjamin peluang kerja yang tinggi, apalagi jika tidak didukung oleh keterampilan tambahan atau pengalaman praktis.

Jurusan dari rumpun seni dan humaniora juga mendominasi daftar ini. Seni Komersial dan Desain Grafis, Seni Rupa, serta Sosiologi menunjukkan tingkat pengangguran antara 6,7% hingga 7,2%. Meski bidang-bidang ini menawarkan ruang kreativitas, ketatnya persaingan dan terbatasnya lapangan kerja menjadikan lulusan harus bekerja ekstra keras untuk bersaing.

Tak hanya itu, beberapa jurusan di bidang kebijakan publik, bahasa, dan komunikasi seperti Liberal Arts, Bahasa Inggris, dan Jurnalisme juga tergolong berisiko dengan tingkat pengangguran berkisar antara 4,4% hingga 5,5%.

Sementara itu, pendapatan pertengahan karier bervariasi, mulai dari US$70.000 untuk jurusan-jurusan seperti Sejarah dan Bahasa Inggris, hingga lebih dari US$120.000 untuk Teknik Komputer.

Namun, tingginya pendapatan tidak serta merta menurunkan risiko menganggur yang menjadi bukti bahwa akses ke pekerjaan seringkali lebih ditentukan oleh relevansi keterampilan dan kebutuhan industri, bukan sekadar besaran gaji.

Pesan utama dari laporan ini adalah pentingnya memperhitungkan aspek praktis saat memilih jurusan. Mahasiswa disarankan untuk tidak hanya mengikuti passion, tapi juga menyesuaikannya dengan tren pasar tenaga kerja, serta membekali diri dengan keterampilan yang aplikatif dan fleksibel, seperti pemrograman, komunikasi digital, atau analisis data.

Pendidikan tinggi tetap menjadi investasi penting, tetapi tanpa strategi karier yang jelas dan adaptasi terhadap dinamika pasar kerja, ijazah saja tidak cukup menjamin masa depan yang stabil.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(mae/mae)

Read Entire Article
| | | |