Israel Serang Pasukan Prancis-PBB, Macron-Guterres Marah Besar!

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Prancis mengecam keras serangan Israel di dekat pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan. Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya serangan Israel terhadap wilayah Lebanon meskipun sudah ada perjanjian gencatan senjata.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric menyatakan keprihatinan mendalam atas insiden yang terjadi pada Minggu tersebut, di mana sebuah drone Israel menjatuhkan granat di dekat patroli UNIFIL (Pasukan Sementara PBB di Lebanon). Dujarric menyebut bahwa insiden ini bukan yang pertama kalinya dan sangat berbahaya.

"Kami sangat prihatin dengan insiden yang terjadi pada Minggu di mana drone Israel menjatuhkan granat di dekat patroli UNIFIL, dan kemudian sebuah tank Israel menembakkan tembakan ke arah pasukan penjaga perdamaian di Kfar Kila di area operasi UNIFIL," kata Dujarric, dikutip Arab News.

"Rekan-rekan kami di UNIFIL menghubungi IDF untuk memprotes keras apa yang terjadi. Ini bukan pertama kalinya kami merasa menjadi sasaran dengan cara yang berbeda oleh IDF (termasuk) mengarahkan laser atau tembakan peringatan. Ini sangat, sangat berbahaya," tegasnya.

UNIFIL, yang bekerja dengan tentara Lebanon untuk menegakkan perjanjian gencatan senjata yang mengakhiri konflik selama lebih dari setahun antara Hizbullah yang didukung Iran dan Israel, mengatakan drone Israel terbang di atas patroli mereka dengan cara yang "agresif."

UNIFIL terpaksa menerapkan "tindakan pencegahan defensif yang diperlukan untuk menetralkan drone tersebut".

"Insiden ini menunjukkan pengabaian terhadap keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaian," tambah UNIFIL.

Kementerian Luar Negeri Prancis, yang pasukannya terlibat dalam insiden hari Minggu itu, mengeluarkan pernyataan terpisah yang mengutuk keras serangan Israel tersebut. "Prancis mengutuk tembakan Israel yang menargetkan detasemen UNIFIL pada 26 Oktober 2025," kata kementerian tersebut.

Meskipun gencatan senjata berlaku, militer Israel masih menduduki lima posisi di Lebanon selatan di sepanjang perbatasan dengan Israel utara. Selain itu, Israel terus melancarkan serangan di wilayah Lebanon, dengan klaim menargetkan Hizbullah.

Juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Nadav Shoshani, mengatakan sebuah drone pengumpul intelijen jatuh di daerah Kfar Kila.

"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa pasukan UNIFIL yang ditempatkan di dekatnya sengaja menembaki drone tersebut dan menjatuhkannya. Aktivitas drone tersebut tidak menimbulkan ancaman terhadap pasukan UNIFIL," tulis Shoshani di media sosial.


(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Hizbullah di Ujung Tanduk, Pengaruh Iran di Arab Mulai Melemah?

Read Entire Article
| | | |