Jangan Kaget, 80% LPG RI Berasal dari Impor!

2 days ago 10

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia menjadi negara net importir Liquefied Petroleum Gas (LPG). Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai hingga 80% dari jumlah kebutuhan LPG di dalam negeri.

Sekretaris Satuan Tugas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional Ahmad Erani Yustika mengatakan kebutuhan LPG dalam negeri mencapai 9 juta ton yang mana 7 juta ton diantaranya dipenuhi melalui impor.

"Jadi 80% kurang lebih itu kita produksi dari impor. Kita ingin mencari substitusinya karena banyak uang habis untuk impor ini," katanya kepada CNBC Indonesia dalam program Economic Update, dikutip Rabu (4/5/2025).

Nah, salah satu substitusi untuk menggantikan porsi LPG yakni dengan dimethyl ether (DME) yang diproduksi melalui hilirisasi batu bara. "Salah satunya yang rame adalah DME, Dimethyl Ethyl. Ini rame. Tapi saya pikir itu bagus karena bentuk dari diskusi publik. Untuk mencari alternatif terbaik dari situasi yang sekarang ini ada," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, Indonesia akan membangun pabrik liquefied petroleum gas (LPG). Rencananya pabrik itu akan memiliki kapasitas hingga 1,7 juta ton per tahun.

Sebagai gambaran, kebutuhan akan LPG di tanah air mencapai 8 juta ton per tahun. Dengan adanya pabrik ini setidaknya Indonesia bisa mengurangi impor LPG, yang saat ini menembus 6-7 juta ton per tahun.

"Arahan Bapak Presiden adalah bagaimana mempercepat proses mengurangi impor. Nah caranya adalah kita membangun LPG dengan mempergunakan gas C3-C4. Kurang lebih sekitar 1,7 juta ton (per tahun) yang sudah ada," jelasnya dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (17/1/2025).

Adapun, dia mengungkapkan rencana pembangunan pabrik LPG tersebut sebagai upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan LPG dalam negeri yang mencapai 8 juta ton per tahun.

Selain dengan membangun pabrik LPG, Bahlil juga menyebutkan pihaknya berupaya untuk mengurangi jumlah konsumsi LPG dengan program jaringan gas untuk rumah tangga (jargas).

"Selebihnya, kita dorong pada gasifikasi untuk Jargas, jaringan gas kepada rumah tangga," tandasnya.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Efek "Tersembunyi" Jika RI Tambah Impor LPG & Minyak Mentah AS

Next Article RI Sudah Candu Impor LPG, Gini Cara Bahlil Kurangi Impornya

Read Entire Article
| | | |