Jarang Diketahui, Hari Raya Waisak Bukan Cuma Hari Lahir Sang Buddha

7 hours ago 5
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Setiap tahun, umat Buddha di seluruh dunia memperingati Hari Raya Waisak. Namun tak banyak orang tahu, Waisak bukan sekadar peringatan hari kelahiran Sang Buddha, melainkan juga mengenang dua peristiwa penting lainnya, yakni pencapaian Penerangan Agung (pencerahan) dan wafatnya (Parinibbana).

Melansir detikNews, Waisak atau Tri Suci Waisak memperingati tiga peristiwa utama dalam kehidupan Siddharta Gautama, yang kelak dikenal sebagai Sang Buddha. Ketiga peristiwa itu adalah kelahirannya Sang Buddha di Taman Lumbini pada tahun 623 SM, pencapaian pencerahan sempurna di Bodhgaya pada usia 35 tahun di tahun 588 SM, serta wafatnya di Kusinara pada usia 80 tahun di tahun 543 SM.

Karena memperingati tiga peristiwa agung inilah, hari raya ini juga disebut Hari Trisuci Waisak. Seperti dijelaskan dalam Dhammapada XIX:296, "Mereka yang merenungkan kebajikan luhur Sang Buddha sepanjang siang dan malam, yang senantiasa sadar, adalah siswa-siswi Buddha Gotama."

Sejarah dan Makna Waisak

Nama Waisak berasal dari istilah Vaisakha (Sansekerta) atau Vesakha (Pali), yang menunjuk pada bulan dalam kalender Buddhis. Biasanya, Waisak jatuh antara akhir April hingga awal Juni dalam kalender Masehi, bertepatan dengan purnama di bulan tersebut.

Waisak bukan hanya sebuah perayaan seremonial, melainkan juga menjadi momen refleksi bagi umat Buddha untuk meneladani nilai-nilai kebajikan Sang Buddha. Seperti yang dikutip dari laman resmi Kementerian Agama RI, Sang Buddha mengajarkan Dhamma untuk satu tujuan mulia: membebaskan semua makhluk dari penderitaan menuju kebahagiaan sejati, bebas dari keserakahan, kebencian, dan kebodohan.

Dalam mengajarkan Dhamma, Sang Buddha menggunakan tiga cara. Pertama, mengajar agar mereka yang mendengar dapat mengetahui secara mendalam dan mengerti dengan benar apa yang pantas untuk diketahui dan didengar; kedua, menggunakan contoh-contoh dan alasan sehingga Dhamma bisa direnungkan dengan benar; dan ketiga, mengajar dengan cara luar biasa agar para pengikut dapat meraih manfaat nyata dari praktiknya.

Sang Buddha, setelah mencapai pencerahan sempurna, dikenal sebagai Guru Tiada Tara dan Sang Buddha Guru Dunia, karena telah menunjukkan jalan menuju pembebasan melalui ajarannya.

Lumbini dan Bukti Sejarah Sang Buddha

Sosok Siddharta Gautama sendiri bukan sekadar tokoh dalam teks suci, tetapi keberadaannya didukung bukti sejarah. Situs UNESCO mencatat, Lumbini, atau tempat kelahiran Sang Buddha, terletak di dataran Terai di Nepal selatan. Bukti arkeologis berupa pilar batu yang didirikan oleh Kaisar Asoka pada tahun 249 SM memperkuat pentingnya situs ini sejak abad ke-3 SM sebagai pusat ziarah Buddha.

Kompleks Lumbini mencakup sisa-sisa vihara, stupa, dan struktur kuno lain yang membentang dari abad ke-3 SM hingga abad ke-15 M. Hingga kini, Lumbini tetap menjadi salah satu situs paling suci bagi umat Buddha di seluruh dunia.

Tradisi Perayaan Waisak di Indonesia

Di Indonesia, Waisak diakui sebagai hari libur nasional sejak diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 1983. Setiap tahunnya, Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, menjadi pusat perayaan Waisak nasional.

Rangkaian acara dimulai beberapa hari sebelum puncak Waisak. Prosesi suci dimulai dari Candi Mendut, melewati Candi Pawon, lalu berakhir di Candi Borobudur. Salah satu ritual penting adalah pengambilan air suci dari Umbul Jumprit di Kabupaten Temanggung dan penyalaan obor Waisak dari api abadi Mrapen di Grobogan. Air dan api ini kemudian dikirab bersama menuju Borobudur sebagai lambang pemurnian batin.

Ada juga praktik pindapata, yaitu pemberian dana makanan atau kebutuhan pokok kepada para bhikkhu, yang menjadi kesempatan berbuat kebajikan besar bagi umat.

Puncak perayaan Waisak berlangsung pada detik-detik purnama, yang tahun ini jatuh pada pukul 23.55 WIB pada 12 Mei 2025, bertepatan dengan Waisak 2569 BE. Setelah meditasi bersama, ribuan lampion diterbangkan ke langit malam sebagai simbol pelepasan harapan dan doa.

Adapun tema nasional Waisak tahun ini adalah "Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia."

Hari Raya Lain dalam Agama Buddha

Meskipun Waisak adalah perayaan utama, umat Buddha juga mengenal hari-hari suci lainnya seperti Ashada (peringatan Khotbah Pertama Buddha kepada lima pertapa), Kathina (pemberian jubah kepada bhikkhu setelah masa vassa), dan Magha Puja (peringatan berkumpulnya 1.250 Arahat).

Semua perayaan keagamaan tersebut biasanya dipusatkan di vihara, yang akan dihias dengan berbagai ornamen dan arca untuk memperkuat ikatan spiritual antar sesama.


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Efek Domino Perang Dagang ke Bisnis Parfum Lokal

Read Entire Article
| | | |