Kripto Masih Dihantui Stigma Keamanan, Kok Bisa?

21 hours ago 2

Jakarta, CNBC IndonesiaChief Product Office Mobee, Geoffrey James mengatakan investor retail kripto bertumbuh pesat selama beberapa tahun terakhir. Namun pada saat yang sama kripto juga masih mengalami sejumlah tantangan salah satunya adalah terkait keamanan.

"Ada tantangan keamanan apalagi ada FTX yang collaps, sehingga ekosistem di Indonesia berusaha mencegah hal itu yang tentu akan merugikan konsumen," jelas James, di acara Coffee Morning CNBC Indonesia dengan tema "Catching a New Dawn: A Big Opportunity in Crypto Investment" Rabu, (30/7/2025).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri saat ini tengah mengatur regulasi untuk mendorong iklim investasi aset kripto tetap terjaga dan aman bagi konsumen.

Mobee pun lanjut James mendukung usaha yang akan dilakukan regulator. Bahkan ia mengaku telah membentuk tim khusus agar rencana perusahaan bisa sejalan dengan yang ditetapkan oleh OJK.

"Inikan demi keamanan dan perlindungan, sehingga kami juga terus mengedukasi bahwa hal ini akan memberikan piece of mind," tegas dia.

Untuk itu James berharap agar investor yang memulai investasi di aset kripto tidak hanya memikirkan keuntungan, namun juga kerugian. Menurutnya, kesalahan pemula dalam berinvestasi adalah hanya memikirkan keuntungan, tanpa memikirkan potensi kerugian atau risikonya.

"Jadi pahami risiko dan paham manajemen keuangan, karena yang bikin kapok adalah allin di harga tinggi dan dijual saat harga turun 80%, itu sangat umum terjadi," jelas James.

Mobee sendiri meluncurkan produk yang lebih ramah dan aman untuk investor. Lewat produk ini investor bisa melakukan investasi dengan murah dan lebih bijak.

"Produk yang kami buat mirip seperti dolar cost averanging, jadi pembeli bisa beli Rp 100 ribu per hari, dibanding masuk Rp 20 juta sekaligus, itukan emosional juga terguncang. Jadi kami buat sistemnya termasuk salah satu itu," terang James.

Tidak lupa, Mobee kata James juga menyematkan fitur stop loss agar investor tidak mengalami kerugian yang sangat dalam ketika berinvestasi di aset kripto. Lewat hal-hal seperti itu diharapkan investor ke depan bisa melakukan investasi dengan lebih baik lagi.

"Ada juga stop loss, sebelum turun jauh akan ke stop dan jual, jadi fokus 1 ke investor, 2 ke produk, kami ingin agar orang (investasi) jangka panjang," ujarnya.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Baru Sebulan Transaksi Kripto Tembus Rp 44 T, Meroket 104%

Read Entire Article
| | | |