Jakarta, CNBC Indonesia - Industri hasil tembakau merupakan salah satu sektor strategis dalam perekonomian Indonesia. Industri ini berkontribusi terhadap penerimaan negara melalui cukai hasil tembakau (CHT), penciptaan lapangan kerja, dan pertumbuhan industri manufaktur nasional.
Adapun lebih dari 90% penerimaan cukai nasional berasal dari sektor ini. Namun, selama beberapa tahun terakhir, kebijakan kenaikan tarif cukai yang eksesif telah menimbulkan tekanan besar terhadap industri hasil tembakau.
Dampaknya mencakup penurunan volume produksi, pengurangan tenaga kerja, dan peralihan konsumen ke rokok ilegal.
Situasi ini mencapai titik kritis ketika produsen rokok banyak yang melakukan pengurangan tenaga kerja terhadap ribuan karyawannya. Peristiwa ini menjadi alarm keras atas dampak kebijakan fiskal yang tidak seimbang terhadap keberlangsungan industri dan kesejahteraan tenaga kerja.
Pada September 2025, Menteri Keuangan yang baru, Purbaya Yudhi Sadewa, mengambil langkah berani dengan memutuskan untuk tidak menaikkan cukai hasil tembakau (CHT) dan harga jual eceran (HJE) tahun 2026. Keputusan ini mendapat dukungan luas dari berbagai pihak, mulai dari jajaran Menteri, DPR, pekerja, petani, pedagang, dan pelaku industri, karena dinilai sebagai langkah tepat untuk menjaga stabilitas sektor ini.
Untuk membahas lebih jauh efektivitas kebijakan tersebut, Coffee Morning CNBC Indonesia kembali digelar dengan tema "Cukai Rokok Tidak Naik: Keputusan Tepat untuk Jaga Stabilitas dan Tenaga Kerja". Dikemas dengan santai pada waktu sarapan, acara ini akan berlangsung pada Rabu, 22 Oktober 2025, pukul 09.30 WIB, di The Glass Gallery, Mega Kuningan Jakarta.
Coffee Morning CNBC Indonesia menghadirkan sejumlah pembicara dari berbagai pemangku kepentingan yang akan membahas seputar kebijakan CHT dan kontribusinya terhadap Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) sekaligus keseimbangan kebijakan CHT antara penerimaan negara dan keberlangsungan industri serta tenaga kerja.
Melalui forum ini, diharapkan terbangun diskusi yang konstruktif dan kolaboratif antar pemangku kepentingan, guna merumuskan rekomendasi strategis untuk mengatasi persoalan CHT dan stabilitas ketenagakerjaan di Indonesia.
Pantau terus cnbcindonesia.com dan CNBC Indonesia TV untuk update informasi seputar ekonomi dan bisnis.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cukai Rokok Tinggi Tekan Daya Beli Warga RI, Setoran ke Negara Turun